Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Inovasi Reproduksi Pada Kerbau Belang Plasma Nutfa Indonesia

Kompas.com - 15/06/2023, 15:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kriopreservasi Spermatozoa. Pembekuan spermatozoa diawali dengan pengenceran semen untuk mencegah terjadinya cold shock.

Penambahan gliserol ke dalam semen setelah pendinginan berfungsi sebagai krioprotektan intraseluler, digunakan untuk melindungi semen selama pembekuan dan thawing, sehingga perubahan permeabiltias membran sel dan perubahan pH dapat dicegah.

Pengencer harus isotonis dengan spermatozoa, karena pengencer hipotonis dan hipertonis akan mengubah transfer air melaui membran sel dan dapat merusak integritas membran sel spermatozoa.

Pengencer Tris Aminomethan Kuning Telur (TKT) dapat digunakan untuk memperbanyak volume dan mencegah perubahan pH (buffer).

Pembentukan ternak transfenik

Transfer gen (transgenik) artinya penyatuan suatu gen dari spesies lain atau bangsa ternak lain dalam satu spesies, sehingga gen itu berfungsi pada ternak penerima dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Transfer materi genetik dengan teknologi rekombinan DNA merupakan suatu metode penemuan baru untuk menghasilkan ternak transgenik. Ternak transgenik memperlihatkan bermacammacam fenotipe baru melalui ekspresi molekul DNA eksogen.

Ternak transgenik dihasilkan dengan injeksimikro gen ke dalam pronukleus sesaat setelah fertilisasi dan sebelum terjadi pembelahan pertama zigot, selanjutnya ditanam di dalam rahim induk pengganti.

Baca juga: Tinggi Setengah Meter, Inilah Sapi Terkecil di Dunia dari Bangladesh

Cloning

Manipulasi mikro embrio merupakan cloning dalam pembentukan kembar identik. Kembar buatan identik telah berhasil dilakukan dengan pembelahan embrio (splitting embrio).

Pembelahan embrio ini dilakukan dengan menggunakan suatu pisau pembelah mikroskopis untuk menembus zona pelucida. Embrio yang berumur 7 hari dibelah menjadi dua bagian yang terdiri atas kira-kira 64 sel.

Separuh dari hasil belahan itu kemudian dibungkus kembali dengan pembungkus alam yang terpisah (suatu zona pelucida dari embrio yang kurang baik atau yang tidak dibuahi).

Pembungkus yang kuat namun lentur (zona pelucida) yang menyelimuti bola sel, memungkinkan penempatan embrio di dalam uterus induk lain untuk dititipkan selama jangka waktu bunting.

Embrio yang telah dibelah dapat dibekukan dan bila dialihkan/ditransfer pada waktu yang berbeda akan menghasilkan kembar identik yang berbeda umurnya.

Cloning pada Sel Tubuh (Somatic). Cloning sebelumnya dihasilkan dari sel-sel yang diambil dari jaringan embrio dan janin, namun saat ini dapat diambil dari sel dewasa yang telah berkembang menjadi sel yang mempunyai fungsi khusus seperti sel jaringan ambing (mammae) yang dapat dikembalikan ke bentuk semula.

Bila cloning ini dapat diulang-ulang, maka dapat diperoleh sejumlah besar keturunan yang secara genetik sama dengan sel-sel hewan dewasa yang mempunyai sifat unggul. Pada saat sel masih dikultur, sangat memungkinkan untuk merubah genetik.

Baca juga: Ilmuwan Malaysia Gunakan Teknologi Kloning Kembalikan Badak Sumatera

Bila clon itu sempurna akan bereproduksi dalam jumlah besar secara cepat dan murah dengan jaminan kualitas yang tidak berubah (Tappa, 1998).

Kekurangan bila teknologi cloning berkembang dan diadopsi pada skala besar, adalah beresiko bila sekelompok cloning tersebut mudah terkena infeksi penyakit yang sama atau masalah yang lain.

Keragaman merupakan suatu elemen yang diperlukan oleh alam, karena itu cloning tampaknya hanya digunakan untuk tujuan terbatas dalam hal pemuliaan dalam meningkatkan mutu genetik ternak.

Pembentukan ternak chimera

Ternak chimera dibentuk dengan menggabungkan blastomer berbagai jenis ternak. Sel-sel dari beberapa embrio dapat digabungkan dalam suatu zona pelucida untuk menghasilkan seekor hewan yang merupakan kombinasi dari beberapa hewan yang telah digabung.

Misalnya anak sapi chimera dihasilkan dengan menggabungkan blastomer dari Bos taurus (sapi Eropa) dan Bos indicus (sapi India), kemudian dititipkan ke resipien untuk dikandung sampai lahir. Demikian pula antara domba dan kambing.

Komposisi tubuh maupun fenotipe ternak chimera ditentukan oleh jumlah blastomer dari masing-masing jenis yang telah diramu. Prosedur ini jauh lebih sulit dari pembelahan embrio, karena melibatkan teknik bedah mikroskopis.

Baca juga: Kloning Bisa Hidupkan Lagi Hewan Kesayangan Anda, Begini Prosesnya

Kesimpulan

Perkembangan IPTEK dibidang reproduksi ternak yang diaplikasikan pada subsektor peternakan diarahkan pada peningkatan populasi, produksi dan produktifitas ternak baik secara kualitas maupun kuantitas, melalui teknologi IB, TE, pemisahan permatozoa X dan Y, fertilisasi in vitro, teknologi kriopreservasi gamet, pembentukan ternak transgenik, cloning dan chimera.

Pemanfaatan teknologi reproduksi ternak tersebut memerlukan dukungan peralatan yang memadai dan dana yang cukup serta tenaga ahli yang terampil, sehingga menjadi kendala negara negara berkembang seperti Indonesia.

Aplikasi kemajuan mutakhir di bidang biologi reproduksi yang banyak dilaksanakan oleh petani peternak di Indonesia baru sampai pada tahap IB dan TE.

Edy Sophian
Perekayasa Ahli Muda PR Zoologi Terapan BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com