Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarid pada 6 Mei 2023, Apa Itu?

Kompas.com - 01/05/2023, 18:39 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Hujan meteor Eta Aquarid, yang aktif pada tanggal 18 April-28 Mei, akan mencapai puncaknya pada tanggal 6 Mei mendatang. 

Menurut Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), hujan meteor Eta Aquarid berasal dari komet 1P/Halley yang mengorbit matahari dengan periode 76 tahun.

Nantinya, puncak hujan meteor Eta Aquarid dapat disaksikan di arah timur dan akan memudar seiring terbitnya matahari.

Apa itu hujan meteor?

Meteor atau meteoroid adalah batuan luar angkasa yang memasuki atmosfer bumi. Saat batu luar angkasa jatuh ke Bumi, tarikan udara di atas batu membuatnya sangat panas.

Baca juga: Bagaimana Fenomena Hujan Meteor Terjadi?

Saat meteor memasuki atmosfer Bumi, kita mengenalnya sebagai "bintang jatuh". Adapun garis terang yang tampak saat ada "bintang jatuh" sebenarnya bukan batu meteor, melainkan udara panas yang bersinar saat batu panas itu menembus atmosfer.

Sementara itu, menurut NASA, hujan meteor adalah fenomena ketika banyak meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi.

Komet, seperti Bumi dan planet lainnya, juga mengorbit matahari. Berbeda dengan orbit planet yang hampir melingkar, orbit komet biasanya cukup miring.

Saat komet semakin dekat dengan matahari, sebagian permukaan esnya mendidih dan melepaskan banyak partikel debu sera batu.

Baca juga: Bagaimana Fenomena Hujan Meteor Terjadi?

Puing-puing komet ini akan berserakan di sepanjang jalur komet, terutama di tata surya bagian dalam (termasuk Bumi) karena panas matahari semakin mendidihkan es dan puing-puing.

Kemudian, beberapa kali setiap tahun saat Bumi melakukan perjalanan mengelilingi matahari, orbitnya melintasi orbit komet sehingga Bumi menabrak sekumpulan puing komet.

Dalam kasus hujan meteor, garis-garis bercahaya dapat muncul di mana saja di langit, tetapi "ekor" mereka semua tampak mengarah kembali ke titik yang sama di langit. 

Hal ini karena semua meteor datang ke arah Bumi pada sudut yang sama dan saat mereka semakin dekat ke Bumi, efek perspektif membuat mereka tampak semakin jauh. 

Secara sederhana, ini digambarkan seperti berdiri di tengah rel kereta api dan melihat kedua rel itu menyatu di kejauhan.

Baca juga: 6 Fenomena Hujan Meteor di Bulan Desember 2022

Kapan saja hujan meteor terjadi?

Hujan meteor adalah fenomena yang dapat diprediksi dari tabel waktu astronomi, namun alam tidak selalu berpihak pada kita. 

Dilansir dari Science Alert, awan tidak hanya dapat merusak pemandangan hujan meteor, tetapi Bulan yang cerah atau bahkan waktu terbit dan terbenamnya koordinat langit hujan meteor dapat membuat fenomena ini sulit dilihat.

Tetapi, jika ingin coba menyaksikan hujan meteor, berikut adalah perkiraan waktu dari beberapa hujan meteor setiap tahun:

  • Quadrantid: Desember/Januari 
  • Lyrid: April
  • Perseid: Agustus 
  • Orionid: Oktober 
  • Leonid: November 
  • Geminid: Desember.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com