Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Fenomena Gelombang Panas yang Sedang Melanda Asia Selatan?

Kompas.com - 26/04/2023, 14:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Fenomena gelombang panas dicirikan dengan kelembapan rendah, yang dapat memperburuk kekeringan, atau kelembapan tinggi, yang dapat memperburuk efek kesehatan.

Suhu yang tinggi akibat fenomena cuaca ini bisa menyebabkan stres yang berhubungan dengan panas, yang dapat meliputi kelelahan akibat panas, dehidrasi, hingga sengatan panas.

Menurut rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang panas tidak terjadi di Indonesia.

Namun, dalam rilisnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa suhu panas sepanjang April di wilayah Asia, secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu Matahari.

Kendati demikian, lonjakan panas di wilayah sub-kontinen (anak benua) Asia Selatan dan kawasan Indochina serta Asia Timur di tahun ini termasuk yang paling signifikan.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Siklon Tropis?

Seperti dikutip dari CNN, dampak perubahan iklim dan krisis iklim, menyebabkan suhu global terus meningkat. Para ilmuwan iklim pun mengatakan, gelombang panas akan menjadi lebih umum.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2022, gelombang panas yang berbahaya akan terjadi antara 3-10 kali lebih sering pada pergantian abad.

Gelombang panas di negara-negara tropis, yang meliputi sebagian besar Asia, akan mengalami suhu panas yang berbahaya yang dapat terjadi hampir setiap hari dalam setahun.

Fenomena gelombang panas di Asia Selatan dan Asia Tenggara yang terjadi pada April 2023 ini, diperkirakan akan terus berlanjut.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Aurora?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com