Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2023, 08:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Fenomena Gerhana Matahari Hibrida adalah jenis gerhana matahari yang menarik, yang terjadi hanya beberapa kali dalam satu abad.

Peristiwa astronomis ini merupakan kombinasi dari tiga jenis gerhana matahari lainnya.

Menurut NASA Solar System, fenomena Gerhana Matahari Hibrida terjadi karena permukaan Bumi yang melengkung, maka terkadang gerhana dapat bergeser antara annular (atau tampak seperti Gerhana Matahari Cincin) dan Gerhana Matahari Total saat bayangan Bumi bergerak melintasi bola bumi.

Jadi, akan ada wilayah yang mengalami Gerhana Matahari Cincin, dan ada pula yang akan mengalami Gerhana Matahari Total.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Pink Moon?

Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia

Seperti dikutip dari halaman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia akan terjadi pada 20 April 2023.

Menurut Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN, Emanuel Sungging, fenomena gerhana matahari yang langka ini akan berlangsung selama 3 jam 5 menit.

Dari durasi kontak awal hingga akhir, jika diamati dari Biak, dengan durasi fase tertutup total selama 58 detik.

Jika diamati dari jakarta, maka durasi dari kontak awal hingga akhir adalah 2 jam 37 menit, dan persentase tertutupnya matahari hanya sebesar 39 persen.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Matahari Tengah Malam di Kutub Bumi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com