KOMPAS.com - Fenomena Matahari tengah malam atau midnight sun adalah peristiwa alam yang mana matahari terlihat sepanjang siang hingga malam.
Kita tahu bahwa rotasi bumi pada porosnya, menyebabkan pergantian siang dan malam, dari hari yang terang benderang, perlahan matahari terbenam dan menyebabkan malam terjadi.
Namun, bagaimana jika suatu wilayah pergantian siang dan malam selalu tampak sama, bahkan tengah malam pun matahari masih sangat terang menyinari bumi.
Ini adalah fenomena matahari tengah malam atau midnight sun phenomenon, yakni peristiwa alam yang menyebabkan malam hari, bahkan tengah malam tetap terang benderang.
Lantas, apa itu fenomena matahari tengah malam?
Midnight sun adalah fenomena yang terjadi di beberapa wilayah utara Lingkaran Arktik dan di sebelah selatan Lingkaran Antartika, dikutip dari World Atlas, Selasa (7/3/2023).
Di wilayah tersebut, matahari di tengah malam dapat bertahan selama berhari-hari hingga beberapa bulan, di mana siang dan malam hari akan tampak sama.
Baca juga: Apa Itu Fenomena Bulan Bercincin yang Disebut Halo?
Biasanya, fenomena midnight sun ini terjadi saat matahari mencapai titik tertinggi selama titik balik matahari musim panas, yang terjadi pada 21 Juni di belahan bumi utara dan 22 Desember di belahan bumi selatan.
Matahari berada di titik tertinggi terjadi saat ekuinoks. Fenomena tersebut terjadi saat matahari terbit sekali dan terbenam setahun sekali di daerah kutub.
Fenomena ekuinoks adalah peristiwa yang terjadi saat ekuator Bumi melewati cakram matahari. Saat hal itu terjadi, maka siang dan malam akan tampak hampir sama.
Dilansir dari Science ABC, wilayah lingkaran Arktik yang mengalami fenomena matahari tengah malam antara lain negara-negara seperti Norwegia, Finlandia, Islandia, Swedia dan Kanada.
Sedangkan di lingkaran Antartika, fenomena alam tersebut hanya bisa dilihat di Antartika, wilayah di Bumi yang tidak dihuni manusia.
Selain fenomena midnight sun, di tempat yang berada dekat kutub, Matahari bisa tidak terbenam selama setengah tahun selama musim panas, serta bisa tidak terbit selama setengah tahun selama musim dingin.
Baca juga: Apa Itu Fenomena Kulminasi Matahari yang Terjadi di Indonesia?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.