KOMPAS.com - Mi telur terbuat dari tepung terigu dan telur yang dicampur dan dibentuk menjadi adonan, dipotong tipis, kemudian dimasak dalam air mendidih.
Mi telur sangat lezat dan dapat dipadukan dengan berbagai bahan makanan. Namun, mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah mi telur termasuk makanan yang sehat?
Kandungan nutrisi mi telur mirip dengan pasta biasa, tetapi sedikit lebih rendah kalori, karbohidrat, dan protein.
Mi telur juga sering diperkaya dengan ditambahkan vitamin dan mineral tertentu untuk meningkatkan nilai gizinya.
Baca juga: Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?
Dilansir dari Healthline, sebanyak 160 gram mi telur yang diperkaya mengandung nutrisi sebagai berikut:
Mi telur yang diperkaya sangat tinggi selenium, yaknu mineral yang berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh.
Mi telur juga mengandung beberapa vitamin B seperti tiamin, folat, niasin, dan riboflavin, yang semuanya terlibat dalam produksi energi, perbaikan DNA, dan kesehatan otak.
Baca juga: Apakah Boleh Minum Kopi atau Teh Selama Puasa?
Selanjutnya, mi telur yang diperkaya adalah sumber mangan yang baik, yang merupakan nutrisi penting yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi dari stres oksidatif dan kerusakan sel.
Mi telur mengandung banyak kalori per porsi, dengan sekitar 221 kalori di setiap cangkir yang dimasak. Kandungan kalori dalam mi telur juga sedikit lebih tinggi dari pasta jenis lain.
Meskipun mi telur masih cocok untuk diet sehat, penting untuk memperhatikan topping yang kita pilih, terutama jika sedang berusaha untuk menurunkan berat badan.
Mi telur memiliki indeks glikemik sedang. Mi telur biasanya memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi daripada pasta, meski ini dapat bervariasi dan bergantung pada jenis pasta dan metode memasak yang digunakan.
Baca juga: Apakah Kebiasaan Makan Beras Mentah Aman untuk Kesehatan?
Misalnya, mi telur gandum rebus memiliki indeks glikemik 57, sedangkan indeks glikemik spageti berkisar antara 42–58.
Mi telur juga relatif tinggi karbohidrat, dengan lebih dari 40 gram untuk setiap 160 gram.
Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat yang mengandung proporsi pati rendah serat yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik yang lebih tinggi.
Mi telur dapat dinikmati secukupnya sebagai bagian dari pola makan yang lengkap. Tetapi, tetap saja, penting untuk mempertimbangkan makanan mana yang kita pasangkan untuk memaksimalkan nilai gizi hidangan dan meminimalkan efek buruknya bagi kesehatan.
Baca juga: Apakah Makanan Bisa Menambah Tinggi Badan?
Memilih bahan padat nutrisi yang tinggi protein atau serat bisa menjadi pilihan yang lebih baik jika kita sedang mengontrol berat badan.
Selain itu, perhatikan ukuran porsi dan usahakan untuk mengonsumsi sekitar 1 cangkir (160 gram) mi telur per porsi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.