Hasil pengamatan terhadap hewan tersebut didapatkan setelah etolog dari Cornell University, Angela Freman bersama rekannya mengamati 51 tikus betina.
Mereka juga mengamati, beberapa tikus mengalami transisi reproduksi. Saat salah satu betina aktif berkembang biak mati karena usia, tikus dalam koloni yang sebelumnya tidak ingin memiliki anak, vaginanya akan terbuka.
"Kami berspekulasi bahwa betina mungkin menekan reproduksi hewan lain dengan menggunakan sinyal penciuman (pheromonal) yang mudah menguap," tulis peneliti dalam studinya.
"Itu bisa ditafsirkan sebagai manipulasi oleh satu betina untuk membuat betina lain berhenti bereproduksi. Akibatnya, dalam kasus ini, mereka akan sering berkontribusi untuk merawat betina dominan yang bereproduksi," tulis peneliti lagi.
Baca juga: Apakah Hewan Bermimpi?
Fenomena ini tidak pernah terdengar pada mamalia lain yang cenderung memiliki reproduksi yang dimodulasi secara hormonal atau berkembang biak secara musiman.
Menutup organ reproduksi secara fisik adalah sifat yang tidak biasa bagi mamalia dan hormon yang terkait dengan siklus perkembangbiakan pada hewan pengerat lain.
"Fakta bahwa ada kemampuan yang terjadi secara alami untuk mengubah morfologi dan fisiologi reproduksi menunjukkan bahwa segala sesuatu mungkin jauh lebih fleksibel daripada yang kita sadari," terang peneliti dalam studinya.
Penelitian tentang hewan pengerat yang menunda kehamilannya ini telah dipublikasikan di jurnal Current Biology.
Baca juga: Apakah Hewan Bisa Memprediksi Cuaca?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.