Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Hewan Bisa Menunda Kehamilannya?

KOMPAS.com - Tikus berkantung Afrika raksasa memiliki kecerdasan yang luar biasa. Dengan kemampuannya itu, hewan ini dapat menemukan ranjau darat, mengendus tuberkulosis, dan bahkan juga membantu untuk melawan perburuan satwa liar.

Begitu bergunannya mamalia cerdas tersebut, membuat permintaan untuk menggunakan jasa tikus itu cukup besar.

Akan tetapi, ternyata kebutuhan itu tidak bisa dipenuhi karena ternyata populasi hewan yang terbatas. Hal ini disebabkan karena tikus berkantung (Cricetomys gambianus) telah terbukti sangat tidak produktif, yakni hewan tersebut cenderung menunda kehamilannya.

Hal tersebut tentu berkebalikan dengan fakta soal hewan pengerat lain yang justru memiliki kemampuan untuk berkembang biak secara masif.

Ahli ekologi perilaku Alex Ophir pun tertarik untuk memahami perilaku reproduksi tikus ini, karena sangat penting dalam pekerjaan kemanusiaan.

Hewan menjadi tidak produktif

Dikutip dari Science Alert, Minggu (2/4/2023) tikus berkantung Afrika memiliki panjang sekitar satu meter yang dihitung dari kumis hingga ujung ekor.

Hewan pengerat ini memiliki hubungan kerabat yang lebih dekat dengan genus tikus Madagaskar yang disebut antsangy, dibandingkan tikus sejati. Masa hidup mereka juga relatif panjang yaitu 8 tahun.

Menariknya, dalam studi reproduksi hewan ini, beberapa tikus betina menunda kehamilan mereka sampai usia 4 tahun. Bahkan beberapa akan berhenti berkembang biak lagi setelah berhasil hamil.

Menurut peneliti, saat para betina tidak ingin memiliki anak, hewan ini akan menutup vagina mereka. Dalam keadaan morfologi seperti itu, betina memiliki rahim yang lebih kecil dan lubang vagina yang menyatu.

Terlebih lagi, urine hewan pengerat ini menampilkan komposisi kimia yang sangat berbeda dari tikus dalam sarang lain yang secara aktif berkembang biak.

Hasil pengamatan terhadap hewan tersebut didapatkan setelah etolog dari Cornell University, Angela Freman bersama rekannya mengamati 51 tikus betina.

Mereka juga mengamati, beberapa tikus mengalami transisi reproduksi. Saat salah satu betina aktif berkembang biak mati karena usia, tikus dalam koloni yang sebelumnya tidak ingin memiliki anak, vaginanya akan terbuka.

"Kami berspekulasi bahwa betina mungkin menekan reproduksi hewan lain dengan menggunakan sinyal penciuman (pheromonal) yang mudah menguap," tulis peneliti dalam studinya.

"Itu bisa ditafsirkan sebagai manipulasi oleh satu betina untuk membuat betina lain berhenti bereproduksi. Akibatnya, dalam kasus ini, mereka akan sering berkontribusi untuk merawat betina dominan yang bereproduksi," tulis peneliti lagi.

Hewan menunda kehamilan fenomena langka

Fenomena ini tidak pernah terdengar pada mamalia lain yang cenderung memiliki reproduksi yang dimodulasi secara hormonal atau berkembang biak secara musiman.

Menutup organ reproduksi secara fisik adalah sifat yang tidak biasa bagi mamalia dan hormon yang terkait dengan siklus perkembangbiakan pada hewan pengerat lain.

"Fakta bahwa ada kemampuan yang terjadi secara alami untuk mengubah morfologi dan fisiologi reproduksi menunjukkan bahwa segala sesuatu mungkin jauh lebih fleksibel daripada yang kita sadari," terang peneliti dalam studinya.

Penelitian tentang hewan pengerat yang menunda kehamilannya ini telah dipublikasikan di jurnal Current Biology.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/04/03/120300423/apakah-hewan-bisa-menunda-kehamilannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke