KOMPAS.com - Banyak dari kita yang sangat gemar bergosip, mulai dari persoalan tentang orang-orang di sekitar kita hingga kalangan selebriti.
Mengutip Health, sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science menemukan bahwa orang bisa menghabiskan sekitar 52 menit per hari untuk bergosip.
Menurut penelitian tersebut, bergosip adalah berbicara tentang seseorang yang tidak hadir. Gosip tidak harus tentang menyebarkan desas-desus jahat atau cerita memalukan, hanya berbagi informasi.
Studi ini juga menemukan bahwa sebagian besar dari 52 menit yang kita habiskan untuk bergosip setiap hari melibatkan berbagi detail kehidupan sehari-hari yang tidak berbahaya atay tepatnya tidak menjelek-jelekkan seseorang.
Baca juga: Kenapa Orang Suka Mendengarkan Lagu Sedih?
Melansir Everyday Health, David Ludden, PhD, Ketua Departemen Psikologi di Georgia Gwinnett College, Lawrenceville, mengatakan bahwa kita adalah makhluk sosial dan kita perlu mengetahui apa yang terjadi di lingkungan sosial, jadi gosip sangat membantu untuk itu.
Ludden mencontohkan dengan bertanya kepada rekan kerja bagaimana pertemuan dengan bos untuk mengetahui suasana hati bos dan memutuskan apakah akan meminta bantuan atau tidak.
Pada dasarnya, gosip dapat membantu kita memasuki pertemuan sosial dengan lebih siap menghadapi apa yang akan datang. Bergozip juga bisa menjadi cara untuk membangun hubungan. Pasalnya, berbagi gosip dapat mengikat orang secara sosial, kata Stephen Benning, PhD, profesor psikologi di University of Nevada, Las Vegas.
Ia mengatakan, gosip memberikan 'mata uang' untuk informasi pribadi yang menciptakan rasa kebersamaan dari komunitas yang memegang informasi itu. Jadi, gosip sangat menarik bagi orang yang ingin terhubung dengan orang lain.
Baca juga: Kenapa Orang Melakukan Bullying?
Kita juga tertarik pada gosip karena beberapa alasan yang tidak terlalu bsik. Berbagi 'gosip menarik' (informasi yang merugikan atau merendahkan orang lain) juga merupakan bentuk agresi relasional karena menyerang status sosial orang dan posisi mereka di jejaring sosial.
Seseorang mungkin terlibat dalam gosip semacam ini sebagai cara untuk meningkatkan status sosial mereka sendiri atau agar dimasukkan ke dalam jejaring sosial yang sebelumnya tidak mereka miliki.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.