Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Banyak Air Liur yang Bisa Dihasilkan Manusia?

Kompas.com - 10/03/2023, 07:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Manfaat air liur di era kuno dan sekarang

Air liur telah digunakan dalam tradisi medis di seluruh dunia selama lebih dari 2.000 tahun.

Praktisi pengobatan tradisional China kuno percaya bahwa air ludah dan darah adalah "saudara", karena keduanya berasal dari sumber yang sama di dalam tubuh.

Pemikir terkenal, seperti Pliny the Elder (23-79 M) dan Albert the Great (1193-1280) memuji manfaat air liur karena kemampuannya untuk menangkal ular dan nasib buruk, serta mempromosikan penyembuhan.

Bahkan hingga abad ke-19, khasiat penyembuhan dari air liur masih digunakan oleh beberapa dokter.

Baca juga: Seberapa Panjang Lidah Jerapah?

Sementara itu, di era modern, air ludah sudah tidak dipercaya lagi sebagai zat penyembuh namun bukan berarti tidak ada gunanya dalam pengobatan modern.

Saat ini, ludah kita memainkan peran penting sebagai alat diagnostik, karena dapat memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Selain itu, air ludah terdiri dari begitu banyak komponen, sehingga dapat mengandung berbagai biomarker sinyal penyakit yang berguna untuk mengidentifikasi penyakit, serta memantau dan memprediksi perkembangan penyakit.

Penggunaan air liur sebagai sampel juga mudah dilakukan, karena bentuknya yang cair sehingga sampelnya mudah diambil melalui metode non-invasif, sehingga mudah untuk dianalisis.

Baca juga: Seberapa Panas Matahari? Ini Penjelasan Sains

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com