Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Makanan yang Digoreng Disebut Tidak Sehat?

Kompas.com - 05/03/2023, 19:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber Healthline

Saat minyak ini dipanaskan dengan suhu tinggi, seperti saat menggoreng, kandungan lemak transnya bisa meningkat.

3. Risiko penyakit meningkat

Mengonsumsi makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko penyakit.

Beberapa penelitian pada orang dewasa telah menemukan hubungan antara makan gorengan dan risiko penyakit kronis.

Secara umum, makan lebih banyak gorengan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.

  • Penyakit jantung

Mengonsumsi makanan yang digoreng dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol baik yang rendah, dan obesitas, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Baca juga: Minyak Goreng Curah Dilarang, Pilih Alternatifnya yang Lebih Sehat

Faktanya, dua penelitian observasi besar menemukan bahwa semakin sering makan gorengan, semakin besar risikonya terkena penyakit jantung.

  • Diabetes

Beberapa penelitian menemukan bahwa makan gorengan membuat kita berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Satu studi menemukan bahwa orang yang makan makanan cepat saji lebih dari dua kali per minggu lebih mungkin mengembangkan resistensi insulin, dibandingkan dengan orang yang makan makanan cepat saji kurang dari sekali seminggu.

4. Makanan yang digoreng mungkin mengandung akrilamida yang berbahaya

Akrilamida adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama dimasak dengan suhu tinggi, seperti digoreng, dipanggang, atau dibakar.

Zat ini dibentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagin.

Baca juga: Apa Manfaat Minyak Goreng?

Makanan bertepung seperti produk kentang goreng dan makanan yang dipanggang biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi.

Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa itu menimbulkan risiko beberapa jenis kanker.

Namun, sebagian besar penelitian ini menggunakan dosis akrilamida yang sangat tinggi, berkisar antara 1.000-100.000 kali jumlah rata-rata manusia yang terpapar melalui makanan.

Sementara beberapa penelitian pada manusia telah menyelidiki asupan akrilamida, buktinya cukup beragam.

Satu ulasan menemukan hubungan antara akrilamida pada manusia dengan kanker ginjal, endometrium, dan ovarium.

Studi lain menunjukkan bahwa akrilamida pada manusia tidak terkait dengan risiko semua jenis kanker yang umum.

Baca juga: Kenapa Makan Gorengan Bisa Bikin Batuk? Begini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com