KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang, waktu ngopi sore rasanya kurang afdol kalau tidak ditemani sepiring gorengan hangat.
Tapi ada satu yang jadi masalah. Hampir setiap kali habis menyantap bakwan goreng atau tempe goreng, tenggorokan jadi terasa lengket dan gatal kemudian menyebabkan batuk tak berkesudahan.
Lantas, kenapa makan gorengan bikin batuk?
Batuk setelah makan gorengan biasanya disebabkan oleh minyak yang digunakan untuk menggoreng.
Baca juga: Studi: Gorengan Tingkatkan Risiko Kematian Dini
Mayoritas kasus batuk disebabkan oleh virus penyakit menular seperti flu umum atau sejumlah kondisi medis lainnya (misal, asma atau bronkitis). Tapi batuk juga bisa diakibatkan oleh iritan asing, seperti gorengan camilan favorit Anda.
Sebenarnya, alasan di balik kenapa makan gorengan bikin batuk bukanlah makanannya itu sendiri, melainkan minyak jelantah yang dipakai untuk menggoreng.
Demi menghemat biaya produksi, penjaja gorengan pinggir jalan seringkali diharuskan untuk mengulang pemakaian minyak goreng sampai dagangannya laku terjual.
Penggunaan minyak goreng yang berulang menyebabkan pembentukan akrolein akibat suhu pemanasan minyak goreng yang sudah melebihi titik asapnya.
Akrolein adalah senyawa yang bertanggung jawab untuk memicu peradangan di tenggorokan yang menimbulkan rasa gatal menyiksa.
Dan pada dasarnya, batuk adalah refleks umum manusia yang berfungsi untuk membersihkan tenggorokan dan jalur pernapasan dari partikel asing, mikroba, polusi, lendir, dan iritan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.