Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Tidur Terlalu Lama Sama Berisikonya dengan Kurang Tidur?

Kompas.com - 03/03/2023, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Tidak hanya kurang tidur yang bisa mempengaruhi kesehatan, ternyata terlalu lama tidur juga sama berisikonya bagi tubuh.

Selama ini, kurang tidur bisa membuat kita rentan sakit. Akan tetapi, tidur yang cukup di malam hari, terbukti dapat membuat tubuh tidak terlalu rentan terkena infeksi penyakit.

Jadi, lebih mana yang lebih berisiko, kurang tidur atau terlalu lama tidur?

Baru-baru ini, para ilmuwan di University of Bergen, Norwegia, mengumpulkan mahasiswa kedokteran, terutama yang mengambil bidang dokter bedah untuk membagikan kuesioner kepada para pasiennya.

Kuesioner ini terkait kualitas tidur dan infeksi yang belum lama dialami pasien tersebut.

Seperti dikutip dari Medical Xpress, Jumat (3/3/2023), setelah menganalisis hasil kuesioner, mereka menemukan bahwa pasien yang melaporkan kurang tidur atau bahkan terlalu banyak tidur, memiliki infeksi yang belum lama dialami.

Baca juga: Apakah Berbahaya Tidur di Dekat Ponsel?

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Psychiatry ini menunjukkan, pada pasien yang mengalami gangguan tidur kronis lebih mungkin melaporkan membutuhkan antibiotik.

"Sebagian besar studi observasi sebelumnya telah melihat hubungan antara tidur dan infeksi pada sampel populasi umum,” kata Dr. Ingeborg Forthun, penulis korespondensi studi.

"Kami ingin menilai hubungan ini di antara pasien dalam perawatan primer, yang mana kami tahu bahwa prevalensi gangguan tidur jauh lebih tinggi daripada populasi pada umumnya," imbuhnya.

Risiko infeksi kurang atau terlalu lama tidur

Penelitian-penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa gangguan tidur, baik kurang tidur mau pun terlalu lama tidur, dapat meningkatkan risiko infeksi.

Baca juga: Apakah Tidur Siang Baik untuk Tubuh?

Beberapa kondisi medis ternyata bisa menjadi penyebab sulit tidur di malam hari.Shutterstock/Gorodenkoff Beberapa kondisi medis ternyata bisa menjadi penyebab sulit tidur di malam hari.

 

Orang yang terinfeksi rhinovirus menunjukkan kemungkinan kecil terkena flu jika mereka melaporkan tidur yang cukup.

Gangguan tidur adalah masalah yang umum dan ini dapat diobati. Jika berkaitan dengan infeksi dan mekanismenya, maka dapat dikonfirmasi.

Studi kuesioner tersebut mengungkapkan bahwa pasien yang melaporkan tidur kurang dari 6 jam semalam, 27 persen lebih mungkin melaporkan infeksi.

Sementara, pada pasien yang terlalu lama tidur, yakni lebih dari 9 jam semalam, 44 persen juga melaporkan infeksi yang dialaminya.

 

Kurang tidur kurang dari 6 jam atau insomnia kronis, akan meningkatkan risiko Anda memerlukan antibiotik untuk mengatasi infeksi.

Baca juga: Apakah Hewan Bisa Bertahan Hidup Tanpa Tidur?

"Risiko infeksi yang lebih tinggi di antara mereka yang memiliki gangguan insomnia kronis menunjukkan arah hubungan ini juga mengarah ke (dampak) arah lain, kurang tidur dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi," jelas Forthun.

Lebih lanjut Forthun mengatakan bahwa insomnia sangat umum di antara pasien yang sedang dalam perawatan primer tetapi ditemukan kurang disadari oleh dokter umum.

Menurut Forthun, peningkatan kesadaran akan pentingnya tidur, tidak hanya untuk kesejahteraan umum, tetapi juga kesehatan pasien, juga diperlukan di kalangan pasien dan dokter umum.

Studi ini pun menunjukkan bahwa kurang tidur atau tidur terlalu lama, sama-sama memberikan risiko yang buruk bagi kesehatan. Keduanya dapat menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi.

Baca juga: Apakah Laba-laba Tidur? Sains Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com