Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2022, 16:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber AP News

KOMPAS.com - Laba-laba adalah hewan berbuku-buku (arthropoda), yang mudah ditemukan di area pojok rumah, kolong meja atau bangku, lemari, hingga langit-langit bangunan.

Hewan ini memiliki dua segmen tubuh, empat pasang kaki, dan tak memiliki mulut pengunyah. Seperti yang telah diketahui bahwa laba-laba memiliki kemampuan membangun sarang, dengan jaring yang keluar dari tubuhnya.

Biasanya, setelah laba-laba menggigit tubuh manusia akan menyebabkan munculnya benjolan merah yang meradang dengan rasa gatal atau nyeri.

Faktanya, selama ini para ilmuwan juga bertanya-tanya apakah laba-laba tidur di malam atau siang hari layaknya hewan lain.

Kini, sekelompok peneliti menemukan bahwa laba-laba mungkin bisa tidur. Hal itu diungkapkan dalam studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences, pada 27 Mei 2022.

Ahli biologi evolusi di University of Konstanz di Jerman, Daniela Roessler dan timnya menggunakan kamera pada bayi laba-laba pelompat di malam hari untuk mencari tahu apakah laba-laba tidur.

Baca juga: Racun Laba-laba Bisa Cegah Kerusakan Sel akibat Serangan Jantung

Para peneliti berkata, rekaman itu menunjukkan pola yang sangat mirip dengan siklus tidur, di mana kaki laba-laba berkedut dan sebagian mata mereka berkedip.

Tim menggambarkan pola ini sebagai keadaan seperti tidur REM. Pada manusia, REM atau gerakan mata cepat, adalah fase aktif tidur ketika bagian otak menyala dengan aktivitas dan terkait erat dengan mimpi. Hewan lain, termasuk beberapa burung dan mamalia telah terbukti mengalami tidur REM.

"Tetapi makhluk seperti laba-laba pelompat belum mendapat banyak perhatian sehingga tidak diketahui apakah mereka memiliki jenis tidur yang sama," ujar Roessler dilansir dari AP News, Senin (8/8/2022).

Mereka mengamati laba-laba yang tergantung dari benang sutra di wadah laboratorium saat malam jari. Studi dimulai dengan beberapa laba-laba pelompat untuk dipelajari, spesies paling umum yang memiliki tubuh cokelat berbulu dan empat pasang mata besar.

“Itu adalah hal yang paling tidak biasa yang pernah saya lihat,” kata Roessler.

Penelitian menunjukkan gerakan laba-laba semalaman sangat mirip dengan REM pada spesies lain, seperti anjing atau kucing yang bergerak-gerak dalam tidurnya. Dan itu terjadi dalam siklus yang teratur, mirip dengan pola tidur pada manusia.

Baca juga: Laba-laba Penenun Jantan Segera Lompat Usai Kawin, Ini Alasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com