Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Bangsa Viking yang Dikenal Kejam dan Fakta-fakta di Baliknya

Kompas.com - 02/03/2023, 16:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Speculum: A Journal of Medieval Studies , mereka menyimpulkan bahwa meskipun secara anatomi memungkinkan untuk melakukan praktik ini dengan alat yang tersedia pada saat itu, korban akan meninggal karena kehilangan darah atau sesak napas pada tahap awal ritual. 

Eksekusi lengkap elang berdarah hanya bisa dilakukan pada mayat. Sampai para arkeolog menemukan mayat yang memiliki bukti jelas bahwa hal ini pernah terjadi, para ahli belum bisa memastikannya.  

4. Mitos: Viking memakai helm bertanduk

Beberapa mitos dapat dikaitkan dengan pengetahuan, termasuk helm bertanduk yang dipuji.

Satu-satunya helm zaman Viking yang pernah ditemukan, helm Gjermundbu yang digali di Ringerike, Norwegia, memiliki kemiripan dengan topeng Batman, tanpa telinga runcing dan juga tidak ada tanduk.  

Baca juga: 5 Mitos Gerhana yang Dibantah oleh Sains

Dalam representasi era Viking, prajurit tampil tanpa penutup kepala atau mengenakan helm sederhana yang mungkin terbuat dari besi.

Meski beberapa karakter bertanduk muncul dalam seni Nordik, seperti di permadani Oseberg, mereka biasanya mewakili dewa atau monster.

Hiasan kepala tidak hanya ketinggalan zaman setidaknya satu abad sebelum munculnya Viking, tetapi juga mungkin dipakai hanya untuk tujuan seremonial oleh para pendeta Norse dan Jerman

5. Mitos: Viking tinggi dan berambut pirang

Bangsa Viking menampilkan gambaran seorang pria tegap, berambut pirang, dan bermata biru.

Namun, Lise Lock Harvig dari University of Copenhagen menyimpulkan dari studi DNA kerangka di makam abad pertengahan bahwa orang-orang di era tersebut memiliki perpaduan warna rambut pirang, merah, dan cokelat. 

Bangsa Viking tidak hanya keturunan Skandinavia. Jadi, seperti halnya warna rambut, iris mata mereka juga beragam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com