Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Bulan Purnama Selalu Terjadi di Malam ke-15 Bulan Hijriah

Kompas.com - 24/08/2021, 13:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mungkin Anda pernah mendengar isu bahwa puncak Bulan Purnama akan selalu terjadi pada tanggal atau di malam ke-15 penanggalan Hijriah. 

Namun, benarkah faktanya begitu atau hanya mitos saja?

Sebagai informasi, penanggalan Hijriah adalah penanggalan yang digunakan oleh umat Islam, yang mana sistemnya didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. 

Fenomena yang digunakan untuk menandai tanggal 1 setiap bulannya adalah terlihatnya Bulan sabit muda yang sangat tipis, lazim disebut hilal, beberapa saat setelah Matahari terbenam.  

Pergantian hari dalam penanggalan Hijriah dimulai sejak terbenamnya Matahari, tidak seperti penanggalan Masehi yang pergantian harinya dimulai sejak tengah malam.

Baca juga: Nanti Malam Ada Blue Moon, Apa Warnanya Biru? Begini Cara Melihatnya

Menjawab isu bulan purnama selalu terjadi di malam ke-15 bulan Hijriah, Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Andi Pangerang mengatakan, pernyataan yang beredar itu tidak terlalu tepat.

"Puncak Bulan Purnama tidak selalu jatuh pada malam ke-15 dalam penanggalan Hijriah, melainkan dapat terjadi juga pada malam ke-14 maupun malam ke-16," kata Andi kepada Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Purnama astronomis jatuh pada malam ke-14 jika selang waktu dari Bulan Baru astronomis ke Purnama astronomis lebih kecil dari rata-ratanya. 

Sedangkan, Purnama astronomis jatuh pada malam ke-16 jika selang waktu dari Bulan Baru astronomis ke Purnama lebih besar dari rata-ratanya dan selang waktu dari Bulan Baru astronomis hingga kemunculan hilal lebih kecil kecil atau sama dengan rata-ratanya.

Simulasi perhitungan bulan purnama

Untuk dapat memahaminya, berikut simulasi tentang purnama astronomis (puncak purnama) yang perlu Anda ketahui.

Perhitungan bulan purnama erat kaitannya dengan kemunculan hilal.

Kemunculan hilal berkisar antara 5 hingga 25 jam setelah fase Bulan Baru astronomis. 

Sedangkan, selang waktu dari Bulan Baru astronomis hingga Purnama astronomis berkisar antara 13 hari 21,6 jam hingga 15 hari 14,7 jam antara tahun 1000 Hijriah hingga 2000 Hijriah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com