Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ada Tempat Terburuk untuk Berlindung dari Bom Nuklir?

Kompas.com - 19/01/2023, 10:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mari berandai-andai. Jika memang ada bom nuklir yang akan meledak apa yang kira-kira Anda lakukan?

Mencari tempat berlindung tentu menjadi prioritas. Akan tetapi, tempat yang seperti apakah yang dapat melindungi Anda?

Sebuah studi baru memiliki beberapa saran praktisnya yang menetapkan tempat terbaik dan terburuk untuk berlindung dari bom nuklir.

Dikutip dari IFL Science, Rabu (18/1/2023) berlindung dari bom nuklir tak mungkin dilakukan jika Anda berada dalam zona kerusakan parah karena apa pun yang terlalu dekat akan menguap begitu saja.

Namun, bagaimana jika Anda berada lebih jauh dari tempat berlindung yang aman dari paparan bom nuklir?

Baca juga: Apakah Ada Kehidupan di Galaksi Lain? Pakar Menjawab

Studi baru ini pun menggunakan simulasi untuk menguji bagaimana orang-orang yang berlindung di tempat yang berbeda di dalam ruangan akan menghadapi ledakan bom atom dari rudal balistik antarbenua.

Pemodelan komputer tingkat lanjut berarti bahwa simulasi dapat memperhitungkan jendela, koridor, pintu, dan bentuk ruangan untuk melihat tempat terbaik dan terburuk saat berlindung dari ledakan nuklir.

Peneliti melihat secara khusus kerusakan yang disebabkan oleh gelombang ledakan yang dihasilkan oleh ledakan tersebut, yang seringkali kuat dan cukup cepat untuk membuat seseorang terlontar ke udara.

Studi tidak memperhitungkan efek radiasi yang tersebar luas dan bertahan lama setelah ledakan.

Kendati telah ditetapkan bahwatempat berlindung dari bom nuklir yang aman adalah di bangunan tipe balok beton yang dinilai lebih kuat dapat bertahan dari gelombang ledakan, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa berada di dalam bangunan yang tetap berdiri belum tentu aman.

Baca juga: Apakah Ada Efek Samping Makan Buah Nanas?

Sejumlah orang menyaksikan ledakan eksperimental pada 25 April 1952 dari bom termonuklir atau bom hidrogen model H, 'saudara' dari bom atom yang diluncurkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945. Pada 73 tahun lalu, Agustus 1945, AS menjatuhkan bom 'Little Boy' di Kota Hiroshima, Jepang, sebagai tahap akhir PD II yang menewaskan lebih dari 120.000 orang. Setelah Hiroshima, Kota Nagasaki menjadi sasaran berikutnya.AFP PHOTO/FILES Sejumlah orang menyaksikan ledakan eksperimental pada 25 April 1952 dari bom termonuklir atau bom hidrogen model H, 'saudara' dari bom atom yang diluncurkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945. Pada 73 tahun lalu, Agustus 1945, AS menjatuhkan bom 'Little Boy' di Kota Hiroshima, Jepang, sebagai tahap akhir PD II yang menewaskan lebih dari 120.000 orang. Setelah Hiroshima, Kota Nagasaki menjadi sasaran berikutnya.

Faktanya, ruang sempit di dalamnya sebenarnya dapat berkontribusi pada kecepatan udara yang menghasilkan hembusan angin dan dapat merobek sudut dengan kekuatan 18 kali lipat dari berat tubuh manusia.

Namun ternyata ada beberapa tempat yang terbukti jauh lebih berbahaya daripada yang lain.

"Lokasi dalam ruangan kritis paling berbahaya yang harus dihindari adalah jendela, koridor, dan pintu. Orang-orang harus menjauh dari lokasi tersebut dan segera berlindung. Bahkan di ruang depan yang menghadap ledakan. Seseorang dapat aman dari kecepatan udara yang tinggi jika ditempatkan di sudut tembok yang menghadap ledakan," kata penulis studi Ioannis Kokkinakis dalam sebuah pernyataan.

Tampaknya, masuk ke ruangan tanpa jendela, seperti lemari mungkin menjadi pilihan terbaik jika terjadi keadaan darurat.

Tetapi selamat dari gelombang ledakan hanya permukaan karena sejarah telah menunjukkan bahwa daerah yang dibom dengan senjata nuklir dapat mengalami kematian berbulan-bulan bahkan bertahun setelah ledakan.

"Sebelum penelitian kami, bahaya bagi orang-orang di dalam banguan bertulang beton yang tahan gelombang ledakan masih belum jelas. Studi kami menunjukkan bahwa kecepatan udara yang tinggi tetap menjadi bahaya yang cukup besar dan masih dapat mengakibatkan cedera parah atau bahkan kematian," ungkap Dimitris Drikakis, penulis lain dalam studi ini.

Baca juga: Apakah Ada Ikan yang Bisa Terbang?

Bom nuklir menghasilkan kekuatan penghancurnya dari reaksi nuklir. Dalam kasus bom atom awal seperti yang digunakan di Hiroshima dan Nagasaki, itu merupakan reaksi fisi.

Fisi terjadi ketika neutron menyerang inti isotop, seperti uranium-235 dan plutonium-239, membelah inti dan melepaskan sejumlah besar energi dan neutron.

Neutron yang baru dilepaskan kemudian menyerang inti lain, membelahnya dan melepaskan lebih banyak energi dan lebih banyak neutron, dan seterusnya.

Reaksi berantai ini hampir secara instan melepaskan sejumlah besar energi, terutama lebih banyak daripada bahan peledak konvensional.

Jika bom nuklir meledak, orang-orang di sekitar tidak memiliki banyak waktu untuk pindah ke lokasi yang lebih aman sebelum gelombang ledakan mencapai mereka.

Kendati demikian, para peneliti berharap bahwa dengan meningkatkan pemahaman tentang titik lemah dapat menyelamatkan orang-orang dengan lebih baik bila memang terjadi ledakan nuklir.

Penelitian tentang tempat berlindung terburuk dan terbaik dari bom nuklir ini telah dipublikasikan di jurnal Physics of Fluids.

Baca juga: Apakah Ada Petir di Luar Angkasa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com