Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

 

Pengurutan genom ungkap sejarah asal-usul cacar

Dalam studi baru ini, ahli bioinformatika Diego Forni dari Scientific Institute for Research, Hospitalization and Healthcare (IRCCS) di Italia memimpin tim untuk melihat kembali urutan genetik dari 54 sampel VARV dari database penelitian.

Ini termasuk empat genom VARV kuno dari Zaman Viking dan dua genom VARV dari abad ke-17 dan ke-18.

Selain itu, 48 rangkaian VARV modern yang didapat sebelum cacar berhasil diberantas pada tahun 1980 melalui program vaksinasi.

Dengan menggunakan rangkaian urutan virus tersebut, peneliti merekonstruksi sejarah evolusi virus cacar, menunjukkan bagaimana virus bercabang dari satu nenek moyang yang sama menjadi strain berbeda yang menyebar ke seluruh dunia.

Peneliti kemudian menemukan cacar menyebar ke manusia kira-kira antara 8000 dan 4000 tahun yang lalu.

Baca juga: Sejarah Termometer Hingga Manfaatnya di Masa Pandemi Covid-19

 

Ini menambah bukti yang menunjukkan bahwa cacar telah ada selama ribuan tahun lebih lama yang diperkirakan.

"Virus variola mungkin jauh lebih tua dari yang kita duga. Temuan ini penting karena menegaskan hipotesis sejarah bahwa cacar ada di masyarakat kuno," ungkap Forni.

Perkiraan penanggalan baru mengenai kemunculan cacar ini dapat membantu peneliti untuk mencocokkan catatan sejarah apakah penyakit itu tersebar luas pada saat firaun Mesir memerintah karena dokumen tertulis hanya menyebutkan sedikit gejala seperti cacar.

"Sejumlah penyakit menular lainnya menyebabkan ruam yang mirip dengan cacar dan hanya pengurutan spesimen arkeologi yang akan memberikan informasi tentang masyarakat kuno mana yang terkena penyakit tersebut," papar Forni menyimpulkan dalam makalah mereka.

Studi tentang sejarah asal-usul penyakit cacar ini telah dipublikasikan di Microbial Genomics.

Baca juga: Sejarah Ivermectin yang Disebut Obat Ajaib dari Tanah Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com