Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2022, 19:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma, yang merupakan bagian penting dari sistem reproduksi manusia dan semua jenis hewan.

Spermatogenesis bertujuan untuk menghasilkan gamet jantan dewasa yang dapat membuahi gamet betina untuk membentuk organisme bersel tunggal, yang disebut zigot.

Pada akhirnya, pembentukan zigot mengarah pada pembelahan dan penggandaan sel untuk membentuk janin. 

Proses spermatogenesis

Proses spermatogenesis pada hewan dan manusia sebenarnya sangat mirip. 

Baca juga: Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sperma pada Pria

Dilansir dari Biology Wise, berikut adalah tahapan spermatogenesis.

  • Tahap 1: Spermatogonium diploid asli yang terletak di tubulus seminiferus memiliki jumlah kromosom dua kali lipat, yang bereplikasi secara mitosis dalam interfase sebelum meiosis 1 untuk membentuk 46 pasang kromatid saudara perempuan.
  • Tahap 2: Kromatid bertukar informasi genetik melalui proses sinapsis, sebelum membelah melalui meiosis menjadi spermatosit haploid.
  • Tahap 3: Pada pembelahan meiosis kedua, dua sel anak baru selanjutnya membelah diri menjadi empat spermatid, yang memiliki kromosom unik yang jumlahnya setengah dari spermatogonium asli.
  • Tahap 4: Sel-sel sekarang bergerak melalui lumen testis ke epididimis, yakni tempat mereka matang dan menjadi empat sel sperma dengan menumbuhkan mikrotubulus pada sentriol, membentuk aksonem, dan beberapa sentriol memanjang yang membentuk ekor sperma.

Baca juga: Ciri Sperma Sehat dan Cara Meningkatkan Kualitasnya

Penting untuk diketahui bahwa setiap pembelahan dalam proses tersebut tidak lengkap.

Selain itu, sel-sel selalu terikat satu sama lain oleh sitoplasma untuk memungkinkannya matang pada waktu yang sama. 

Kemudian, beberapa spermatogonia mereplikasi dirinya sendiri, bukannya berubah menjadi spermatid, yang memastikan suplai sperma tidak habis. 

Sepanjang proses spermatogenesis, sel spermatogenik berinteraksi dengan sel sertoli yang memberikan nutrisi dan dukungan struktural.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com