"Tanpa mengetahui persis seperti apa rupa atau perilaku Neanderthal, kita hanya bisa berspekulasi apa yang dipikirkan Homo sapiens tentang kerabat mereka. Namun kendala bahasa bisa jadi masalah bagi mereka," kata Chris.
Pasalnya, genom Neanderthal pun menunjukkan bahwa hampir 600 gen diekspresikan secara berbeda antara spesies Homo sapiens dan Neanderthal, terutama yang berhubungan dengan wajah dan suara.
Akan tetapi, bagaimana akhirnya pertemuan antara manusia Neanderthal dan Homo sapiens mengarah pada perkawinan masih diselimuti misteri.
Apakah kawin silang Homo sapiens dan Neanderthal berhasil atau tidak, tampaknya akan sangat bergantung pada pasangan saat itu.
Baca juga: Sebelum Punah, Manusia Purba Neanderthal Bersembunyi di Ruang Rahasia Ini
Sejauh ini, tidak ada bukti genetika Homo sapiens dalam genom Neanderthal akhir yang berasal antara 40-60.000 tahun yang lalu.
Kurangnya DNA mitokondria Neaderthal pada Homo sapiens telah diajukan sebagai bukti bahwa hanya Neanderthal jantan dan Homo sapiens betina yang dapat kawin.
Sementara itu dengan lebih sedikit Neanderthal yang kawin satu sama lain, ukuran kelompok yang kecil, serta kawin campur dengan Homo sapiens pada akhirnya membuat jumlah Neanderthal mengalami penurunan.
"Semakin banyak genom Neanderthal yang diurutkan, kita seharusnya dapat melihat apakah ada DNA inti dari Homo sapiens yang diteruskan ke Neanderthal dan menunjukkan apakah ide ini akurat atau tidak," ungkap Chris.
Baca juga: Peneliti Pelajari Kotoran Manusia Purba Neanderthal, Untuk Apa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.