Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Asal Air di Mars, Berasal dari Manakah?

Kompas.com - 17/11/2022, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga saat ini para ahli masih berusaha menemukan bukti keberadaan air di planet merah dan asal-usul air di Mars.

Kini dalam sebuah studi peneliti menunjukkan bahwa air di Planet Merah ini bisa saja berasal dari metorit yang membombardir Mars di masa-masa awal Tata Surya bagian dalam.

Tumbukan meteorit itu menurut peneliti pada akhirnya membawa cukup air untuk menciptakan lautan sedalam 300 meter di planet tersebut.

Temuan asal air di Mars ini, seperti dikutip dari New Scientist, Kamis (17/11/2022) berdasarkan analisis konsentrasi isotop kromium langka yang dikenal sebagai kromium-54.

Martin Bizzaro dari University of Copenhagen di Denmark bersama rekan-rekannya menganalisis isotop itu yang ditemukan dalam sampel meteorit dari Mars yang jatuh ke Bumi dan memperkirakan berapa banyak air yang disimpan di Planet Merah.

Menurut peneliti lapisan paling atas Mars mengandung tanda kimia meteorit berkarbon atau tipe-C. Meteorit itu membombardir planet saat keraknya mengeras sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.

Berhubung Mars tidak terdiri dari lempeng tektonik besar yang bergerak, tanda kimiawi dari meteorit ini bertahan di bebatuan kerak planet. Akan tetapi, bebatuan dari mantel di bawah seharusnya masih menunjukkan seperti apa Mars sebelum bombardir meteorit terjadi.

Baca juga: Air di Mars Diperkirakan Tersimpan di Ngarai Planet Merah

"Ini seperti DNA. Asteroid tipe karbon memiliki komposisi isotop kromium yang sangat berbeda dibandingkan dengan Tata Surya bagian dalam," kata Bizzarro menjelaskan asal air di Mars dari tanda kimiawi dalam meteorit.

Dengan melihat perbedaan antara jumlah kromium-54 dalam sampel meteorit di Bumi yang berasal dari permukaan atau mantel Mars, peneliti kemudian dapat memperkirakan massa total asteroid yang awalnya bertabrakan dengan Mats.

Jika asteroid yang membombardir Mars merupakan tipe meteorit C yang rendah dengan hanya 10 persen air, maka mereka akan menyimpan cukup banyak molekul untuk menciptakan lautan global. Jika tersebar di seluruh planet, air akan membentuk lapisan sedalam 300 meter.

"Akhirnya kami dapat mengatakan dengan pasti bahwa asteroid kaya air menghantam permukaan Mars," ungkap Bizzarro.

Ini artinya dua bahan terpenting yang diperlukan untuk kehidupan yakni molekul organik dan air, ada di Mars bahkan sebelum Bulan terbentuk.

Makalah ini pun memberikan bukti untuk menunjukkan keberadaan meteorit tipe-C di mantel Mars, tetapi sampel meteorit tersebut mungkin tak mewakili sebagian besar bahan mantel planet tersebut.

Studi bagaimana ahli menemukan asal air di Mars ini telah dipublikasikan di jurnal Science Advances.

Baca juga: Lautan Mars Tak Menghilang, Air Tersembunyi di Dalam Planet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com