Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cumi-cumi dan Gurita Miliki Otak yang Kompleks, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 12/11/2022, 11:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

Peneliti kemudian menggunakan alat khusus dan mikroskop canggih yang dapat mengambil gambar resolusi tinggi setiap sepuluh menit selama berjam-jam untuk melihat bagaimana sel-sel individu berperilaku.

Proses dimulai dari cara sel bertindak, membelah, dan itu pun pada dasarnya dapat menjelaskan cetak biru dalam mengembangkan sistem saraf.

"Kesimpulan kami mengejutkan, perkembangan sistem saraf pada vertebrata telah lama dianggap khusus untuk garis keturunan itu. Tetapi pengamatan pada cephalopoda menunjukkan kedua sistem saraf menggunakan mekanisme yang sama untuk membangun sistem saraf yang besar," jelas Kristen Koenig, penulis senior studi.

Peneliti juga memakai pewarna florescent untuk menandai sel, sehingga dapat memetakan dan melacaknya.

Baca juga: Bayi Cumi-cumi Akan Ikut Misi Luar Angkasa NASA Bersama Tardigrade

Teknik pencitraan langsung ini memungkinkan tim untuk mengamati sel induk yang disebut sel progenitor saraf, dan bagaimana mereka diatur.

Sel-sel membentuk jenis struktur khusus yang disebut epitel berlapis semu.

Ciri utamanya adalah sel-selnya memanjang sehingga dapat tersusun rapat.

Para peneliti juga melihat inti dari struktur ini bergerak naik dan turun sebelum dan sesudah membelah.

Baca juga: Mengenal Cumi-cumi Raksasa Inspirasi Legenda Kraken

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com