KOMPAS.com - Rokok elektrik atau vape adalah alat yang digunakan untuk memanaskan cairan nikotin agar menjadi aerosol yang bisa dihirup oleh pengguna.
Belakangan ini, rokok elektrik menjadi semakin umum digunakan, terutama oleh kaum muda.
Padahal, cairan yang digunakan untuk vape tidak hanya mengandung nikotin saja, tetapi juga zat tambahan, perasa dan bahan-bahan kimia lainnya yang bisa jadi beracun bagi kesehatan.
Berikut adalah bahaya rokok elektrik atau vape menurut WHO:
Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), emisi rokok elektrik biasanya mengandung nikotin dan zat beracun lainnya yang tidak hanya beracun bagi pengguna tetapi juga orang-orang di sekitar pengguna yang kemudian menjadi perokok elektrik pasif.
Baca juga: Mengenal Rokok Elektrik atau Vape, Kandungan dan Bahayanya bagi Kesehatan
Pasalnya, aerosol yang ditimbulkan oleh rokok elektrik biasanya meningkatkan konsentrasi materi partikulat (particulate matter) di lingkungan dalam ruangan dan mengandung nikotin dan zat-zat beracun lainnya.
Padahal, konsumsi nikotin baik secara aktif maupun pasif oleh anak-anak dan ibu hamil telah terbukti memiliki dampak buruk bagi perkembangan otak anak dan janin, serta berpotensi menyebabkan gangguan pembelajaran dan kecemasan.
Produk-produk yang diklaim bebas nikotin pun telah ditemukan masih mengandung nikotin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.