Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Tes MBTI yang Digunakan oleh 2 Juta Orang di Seluruh Dunia?

Kompas.com - 02/11/2022, 19:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Pada saat ini, tes Myers-Briggs Type Indicator atau tes MBTI telah digunakan oleh 2 juta orang setiap tahunnya. Alasannya bermacam-macam. Ada yang harus mengerjakan tes ini saat rekrutmen kerja, tetapi ada juga yang mengerjakannya hanya karena iseng saja.

Tes Myers-Briggs Type Indicator atau tes MBTI adalah sekumpulan pertanyaan atau kuesioner psikometrik yang didesain untuk mengidentifikasikan tipe kepribadian, kelebihan dan preferensi seseorang berdasarkan cara orang tersebut memahami dunia dan membuat keputusan.

Tes ini pertama kali dibuat oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya Isabel Briggs Myers pada saat Perang Dunia II untuk membantu para wanita yang baru memasuki sektor industri.

Mereka berpendapat bahwa dengan mengetahui tipe kepribadian, seseorang dapat mengidentifikasikan jenis pekerjaan yang paling nyaman dan efektif.

Baca juga: Seberapa Akurat Tes Kepribadian Populer MBTI Bisa Dipercaya?

Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh Briggs dan putrinya lantas berkembang menjadi tes Myers-Briggs Type Indicator atau tes MBTI yang kita kenal sekarang.

Bagaimana cara kerja tes MBTI?

Ilustrasi otakFreepik Ilustrasi otak

Tes MBTI didasarkan pada empat dimensi kepribadian sifat dasar manusia oleh Carl Jung yakni:

1. Dimensi pemusatan perhatian atau asal energi bagi diri, yang terdiri dari Introvert (I) vs Extrovert (E)

Dalam tes MBTI, orang extravert mengambil energi dari luar. Mereka biasanya berorientasi pada aksi dan menyukai interaksi sosial yang lebih sering, serta mendapatkan energinya dari sosialisasi dengan orang lain.

Sebaliknya orang introvert mengambil energi dari dalam. Mereka biasanya berorientasi pada pikiran mereka sendiri dan merasa lebih berenergi setelah menghabiskan waktu sendiri.

2. Dimensi memahami informasi dari luar, yang terdiri dari Sensing (S) vs Intuition (N)

Seseorang yang memiliki preferensi sensing biasanya mengambil informasi melalui inderanya dan lebih percaya kepada fakta dan pengalaman diri. Sebaliknya, seseorang yang memiliki preferensi intuition lebih sering menggunakan imajinasinya dan menyukai hal-hal yang bersifat abstrak.

Baca juga: Teori Kepribadian Sigmund Freud

3. Dimensi menarik kesimpulan dan keputusan, yang terdiri dari Thinking (T) vs Feeling (F)

Sesuai namanya, seseorang dengan preferensi thinking akan mengambil kesimpulan dan keputusan berdasarkan pikirannya. Mereka lebih percaya dengan fakta dan data yang objektif.

Sementara itu, seseorang dengan preferensi feeling lebih banyak menggunakan perasaannya. Mereka lebih sering menempatkan dirinya dalam posisi orang lain ketika membuat keputusan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com