Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matahari adalah Pusat Tata Surya, Berapa Umur Matahari?

Kompas.com - 17/10/2022, 17:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Matahari adalah pusat dari Tata Surya dan telah menjadi bagian penting bagi kehidupan di Bumi. Namun, sebenarnya berapa umur Matahari?

Seperti dikutip dari ScienceABC, edisi 17 Januari 2022, dalam keadaan stabil saat ini, matahari berusia sekiytar 4,5 miliar tahun dan dianggap sebagai bintang deret utama.

Sebab, ternyata ada bintang yang umurnya jauh lebih tua dari Matahari kita, yakni berusia 10 miliar tahun.

Dibandingkan bintang tersebut, usia Matahari masih cukup muda, mengingat umur beberapa benda di langit juga sangat panjang.

Matahari merupakan bintang "deret utama", artinya, bintang pusat dari Tata Surya ini berada dalam bentuknya yang stabil.

Baca juga: Apa Manfaat Matahari bagi Kehidupan di Bumi?

Periode ini akan berlangsung selama beberapa juta tahun lagi, tetapi, manusia mungkin tidak akan berada di sini untuk melihat planet Bumi yang kita tinggali ini menjadi tua.

Menentukan umur Matahari

Usia atau umur Matahari telah dihitung menggunakan "penanggalan radioaktif" dari bagian matahari.

Penjelasan sederhananya, penangalan radioaktif ini membandingkan usia elemen radioaktif induk dan produk dan turunannya, seperti elemen yang hancur.

Analisis sampel dalam menghitung umur Matahari diambil oleh para ilmuwan dengan menggunakan sampel batuan bulan untuk menentukan usia benda-benda matahari lainnya.

Baca juga: Kapan Matahari Terbenam dan Proses Terjadinya?

Ilustrasi Matahari. Sejarah Matahari dapat tersembunyi di Bulan. Studi baru ungkap untuk mempelajari sejarah matahari dapat dimulai dengan mempelajari Bulan.SHUTTERSTOCK/buradaki Ilustrasi Matahari. Sejarah Matahari dapat tersembunyi di Bulan. Studi baru ungkap untuk mempelajari sejarah matahari dapat dimulai dengan mempelajari Bulan.

Sampai kapan umur Matahari?

Para ilmuwan memperkirakan usia bintang pusat Tata Surya ini hampir 10 miliar tahun lagi, namun mungkin Bumi tidak akan bisa menyaksikan kematiannya.

Matahari seperti bintang normal lainnya, memiliki siklus hidup yang dapat diprediksi.

Bintang ini juga melalui fase lahir dan menjadi protobintang, yang secara bertahap mengembang menjadi raksasa merah.

Setelah beberapa juta tahun, bintang tersbeut akan melepaskan lapisan luarnya, sehingga membentuk nebula planetary. Setelah lapisan ini meledak, yang tersisa adalah katai putih.

Baca juga: Bagaimana Matahari Terbenam di Sisi Barat? Ini Penjelasannya

Saat ini, matahari adalah bintang deret utama paruh baya, yakni tahapnya yang paling stabil, tetapi pada akhirnya akan menjadi bintang katai putih.

Siklus hidup bintang menyoroti fase utama yang dialami bintang sebelum mati.

Durasi waktu yang dibutuhkan bintang untuk bergerak melalui semua tahapan membentuk masa hidup bintang.

Matahari akan menjadi bintang raksasa merah kira-kira dalam wkatu 10 miliar tahun.

Baca juga: Matahari di Atas Kabah Sore Ini, Begini Caranya Verifikasi Arah Kiblat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com