Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangan Berbasis Lokal, Kunci Indonesia Terhindar dari Ancaman Kelaparan

Kompas.com - 17/10/2022, 13:16 WIB
Amir Sodikin

Editor

Program cetak sawah masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang jumlahnya terus bertambah. "Ini seperti realitas dari teori Malthus tentang Essay on Population bahwa populasi bertambah menurut deret ukur, sementara produksi makanan cenderung bertambah menurut deret hitung," kata Renata.

Merujuk realitas di atas, menurut KEHATI, Indonesia memerlukan transformasi sistem pangan nasional yang dimulai dari sisi permintaan. Masyarakat Indonesia perlu kebiasaan baru dalam pola konsumsi makanan pokok, bukan hanya nasi tapi juga ragam pangan lokal lainnya.

Sumber pangan lokal berkarbohidrat

Renata menegaskan, terkait sumber karbohidrat, sebenarnya tidak hanya beras. Indonesia memiliki beragam biji-bijian sumber karbohidrat, seperti jewawut, sorgum, hingga jelai.

Selain itu, hampir di semua daerah memiliki umbi-umbian seperti ubi jalar dan talas. Papua, yang tahun 2018 lalu dilanda bencana gizi buruk, memiliki kekayaan umbi luar biasa.

KEHATI memaparkan, mengutip Schneider et al (1993) dalam Suhendra dkk (2014), sebanyak 224 kultivar ubi jalar ditemukan di Lembah Baliem dan Wissel, sedangkan di Anggi tercatat 60 kultivar. Papua juga memiliki kekayaan talas. Hasil seleksi LIPI menemukan 20 kultivar talas yang dianggap potensial.

Masih mengutip Suhendra dkk (2014), talas merupakan plasma nutfah penting karena merupakan salah satu jenis umbi-umbian asli Indonesia dan sudah teruji serta terbukti mampu beradaptasi dengan baik.

Bahkan, domestifikasi pertama talas di dunia kemungkinan dilakukan oleh leluhur orang Papua, yang terlihat dari jejak pembukaan hutan di Baliem 7.000-6.000 tahun lalu. Bagian terendah lembah-lembah dataran tinggi utama di Baliem terbukti telah dibuka dan ditanami talas dan pisang.

Indonesia pusat keragaman pisang

KEHATI juga menggarisbawahi, Indonesia merupakan pusat asal dan keragaman tanaman pisang. Mengutip Nasution & Yamada (2001) dalam Suhendra dkk (2014), dari 66 jenis pisang (Musa sp) di dunia, terdapat 12 jenis di Indonesia.

Paling sedikit terdapat 15 varietas liar Musa acuminata yang tersebar dari Aceh hingga Papua (Nasution, 1991, dalam Suhendra dkk, 2014). Sumber karbohidrat lain dari buah yang keberadaannya berlimpah adalah sukun (Artocarpus altilis).

Sementara karbohidrat dari batang tanaman terdapat pada sagu yang di masa lalu sebenarnya tersebar dari Papua hingga Aceh. Sagu merupakan sumber pangan penting di masa lalu, jauh sebelum beras.

Pemakaian kata sega  (dibaca sego) dalam bahasa Jawa untuk menyebut nasi (sumber karbohdirat), menjadi penanda pentingnya tanaman ini sebagai sumber pangan sebelum padi. Misalnya, untuk menyebut nasi dari beras, orang Jawa akan mengatakan sega beras, nasi dari jagung akan disebut sega jagung, serta nasi dari singkong yang dikeringkan (sega tiwul).

“Menilik sejarah dan menjalankan amanat Undang-Undang No 18 tahun 2012 tentang Pangan, pemerintah perlu menerapkan regionalisasi sistem pangan dan sumber keragaman sumber pangan lokal - yang secara alami telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat dan secara budaya menjadi sumber pangan masyarakat dan kedaulatan sumber pangan daerahnya,” tutup Renata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com