Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Manusia Purba Berburu dan Makan Dinosaurus?

Kompas.com - Diperbarui 03/02/2023, 11:57 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Apakah dulu manusia berburu dan memakan mamut berbulu atau dinosaurus? - Jasmine, umur 10, New South Wales, Australia

Ketika mereka menarik daging dari tulang untuk dimakan, mereka menggunakan alat-alat batu yang meninggalkan bekas luka dan goresan kecil di tulang.

Tanda-tanda ini sekarang memberi petunjuk penting. Di Beringia, ada bukti fosil situs pembunuhan mamut dan bekas luka di tulang mamut.

Artinya, petunjuk-petunjuk ini memberi pemahaman bahwa manusia pernah berburu mamut berbulu.

Namun, bukti terkuat ditemukan di Polandia selatan pada tahun 2019. Sebagian kecil alat batu yang dibuat menjadi bilah tombak oleh manusia ditemukan di tulang rusuk mamut berbulu.

Jika ini merupakan bukti yang ditunjukkan di persidangan pembunuhan, orang tersebut akan langsung ditahan!

Baca juga: Fosil Tulang Mammoth di New Mexico Ungkap Pembantaian yang Dilakukan Manusia

Meski begitu, apakah ini artinya hanya manusia yang bertanggung jawab atas kepunahan mamut berbulu berukuran besar?

Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa iklim juga mempengaruhi kepunahan mereka.

Mungkin pada saat itu, iklim menjadi sangat tidak bersahabat bagi mamut berbulu. Akibatnya, jumlah mereka menurun jauh.

Ini mungkin membuat mamut yang tersisa lebih rentan terhadap perburuan yang meningkat seiring bertambahnya populasi manusia.

‘Mamut’ Australia

Australia tidak memiliki mamut berbulu. Karena bulunya yang tebal, mereka tidak akan bertahan di iklim yang panas.

Namun, Australia memiliki hewan raksasa yang dikenal sebagai megafauna yang punah antara 5.000 dan 17.000 tahun (tergantung spesiesnya) setelah para penduduk asli tiba.

Baca juga: Bagaimana Manusia Purba Neanderthal Mencari Makan?

Menariknya, bukti fosil yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang pemburu megafauna purba tidak ditemukan.

Tidak ada lokasi pembunuhan yang diketahui, tidak ada bekas luka pada tulang hewan, dan tidak ada bukti ombak yang menusuk rusuk hewan.

Apakah kepunahan megafauna terkait dengan aktivitas manusia? atau perubahan iklim juga berperan?

Pertanyaan ini masih belum terjawab. Namun, dengan semakin banyak fosil yang ditemukan, semakin baik kita dapat mempelajarinya, dan semakin mungkin untuk memahami kejadian yang terjadi bertahun-tahun lalu tersebut.

Kira Westaway

Associate Professor, School of Natural Sciences, Macquarie University

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Curious Kids: apakah dulu manusia berburu dan memakan dinosaurus?". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com