KOMPAS.com - Seseorang dapat memiliki sifilis atau penyakit raja singa tanpa menunjukkan gejala apa pun selama bertahun-tahun.
Namun, penanganan sifilis akan lebih baik jika didiagnosis sedini mungkin.
Penyakit raja singa yang tidak diobati untuk waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan besar pada organ penting, seperti jantung dan otak.
Dilansir dari Healthline, cara yang terbaik untuk mencegah penyakit raja singa atau sifilis adalah dengan melakukan hubungan seks yang aman.
Gunakan kondom selama melakukan semua jenis kontak seksual.
Baca juga: Bagaimana Cara Sifilis atau Raja Singa Menular?
Selain itu, hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sifilis di antaranya adalah:
Sifilis juga dapat ditularkan melalui jarum suntik bersama. Oleh sebab itu, hindari berbagi jarum suntik jika menggunakan obat suntik.
Satu-satunya cara sifilis menular adalah melalui kontak langsung dengan chancre atau luka sifilis.
Baca juga: Apa Saja Gejala Sifilis pada Wanita?
Luka akibat penyakit raja singa ini cenderung berkembang pada:
Utamanya, sifilis ditularkan secara seksual. Ini berarti seseorang dapat tertular melalui seks oral, anal, dan vaginal, atau kontak antar genital secara langsung.
Bayi juga dapat tertular sifilis jika ibunya memiliki riwayat infeksi sifilis yang tidak diobati. Ini disebut sifilis kongenital.
Selain melalui kontak seksual, penyakit raja singa ditularkan melalui transfusi darah, meskipun hal ini termasuk sangat jarang terjadi.
Baca juga: Apakah Sifilis atau Raja Singa Bisa Sembuh?
Berlawanan dengan mitos, seseorang tidak dapat tertular penyakit raja singa melalui:
Ini karena bakteri penyebab penyakit raja singa tidak bisa hidup lama di luar tubuh manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.