Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid Pembunuh Dinosaurus Ciptakan Tsunami Setinggi 1,5 Kilometer

Kompas.com - 06/10/2022, 08:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi baru menemukan, asteroid yang menghantam Bumi 66 juta tahun lalu, rupanya tak hanya membunuh dinosaurus.

Dampak tumbukan itu juga memicu tsunami berukuran masif setinggi hingga 1,5 kilometer di Teluk Meksiko dan menyebar ke belahan dunia.

Peneliti menemukan bukti tersebut usai menganalisis inti lebih dari 100 situs di seluruh dunia dan membuat model digital dari gelombang mengerikan setelah dampak asteroid di Semenanjung Yucatan, Meksiko.

Baca juga: Bukti Tumbukan Asteroid yang Bunuh Dinosaurus Ditemukan di Bulan

"Tsunami itu cukup kuat untuk mengganggu dan mengikis sedimen di cekungan laut di belahan dunia," kata Molly Range, penulis utama studi dari University of Michigan.

Mengutip Live Science, Rabu (5/10/2022) untuk mempelajari lebih lanjut dari tsunami, peneliti kemudian menganalisis sedimen laut tepat sebelum atau setelah peristiwa kepunahan massal yang menandai akhir periode Kapur.

Peneliti menemukan energi awal dari dampak tsunami 30.000 kali lebih besar dari energi yang dikeluarkan tsunami yang terjadi Desember 2004 dan menewaskan lebih dari 230.000 orang.

Begitu asteroid menghantam Bumi, benda luar angkasa itu menciptakan kawah selebar 100 km dan mengeluarkan awan debu, serta jelaga yang padat ke atmosefer.

Lalu menurut simulasi, selang 2,5 menit setelahnya, material yang dikeluarkan mendorong dinding air keluar dan dengan cepat membuat gelombang setinggi 4,5 km yang kembali menghantam laut.

Namun 10 menit kemudian, gelombang tsunami setinggi 1,5 km sekitar 220 km dari lokasi tumbukan menyapu teluk ke segala arah.

Satu jam setelah tumbukan, tsunami telah meninggalkan Teluk Meksiko dan mengarah ke Atlantik Utara.

Empat jam kemudian, tsunami melewati Central American Seaway yang merupakan jalur pemisah Amerika Serikat dan Selatan dan selanjutnya menuju ke Pasifik.

Baca juga: Kepunahan Dinosaurus Terjadi karena 2 Kali Tumbukan Asteroid Besar

Sehari penuh setelah tabrakan asteroid, gelombang telah melewati sebagian besar Pasifik dan Atlantik, memasuki Samudra Hindia dari kedua sisi, dan menyentuh sebagian besar garis pantai dunia 48 jam setelah tumbukan.

Pemodelan juga menunjukkan, bahwa air yang mengalir begitu cepat, kemungkinan melebihi 0,6 km/jam. Kecepatan tersebut dapat mengikir sedimen berbutir halus di dasar laut.

Tim peneliti bahkan menemukan singkapan atau endapan batu yang terbuka di Selandia Baru bagian timur.

Singkapan itu berjarak 12.000 km dari kawah Chicxulub di Meksiko yang merupakan kawah akibat tumbukan asteroid.

Baca juga: Ilmuwan Klaim Temukan Sisa Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu

Awalnya, peneliti mengira singkapan berasal dari aktivitas tektonik lokal, tetapi karena usia dan lokasinya di rute model tsunami, peneliti studi menduga itu juga terjadi karena asteroid.

"Kami menduga endapan merekam efek dari dampak tsunami dan ini mungkin konfirmasi paling jelas tentang signifikansi dari peristiwa tersebut," sebut Range.

Tsunami lain yang terdokumentasi secara historis pun tak ada artinya dibandingkan dengan dampak global ini.

Studi dipublikasikan di jurnal AGU Advances. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com