KOMPAS.com - Sampel debu yang diambil oleh wahana antariksa Jepang dari sebuah asteroid, berhasil mengungkap bukti keberadaan kandungan tetesan air di dalamnya.
Temuan ini pun menawarkan dukungan baru untuk teori bahwa kehidupan di Bumi mungkin berasal dari luar angkasa.
Mengutip Guardian, Senin (26/9/2022) temuan ini merupakan hasil penelitian yang didapat dari analisis 5,4 gram batu dan debu yang dikumpulkan oleh wahana antariksa Hayabusa-2 dari asteroid Ryugu.
Baca juga: Misi Uji Lindungi Bumi, Wahana Antariksa NASA Bakal Tabrak Asteroid
Asteroid Ryugu merupakan asteroid yang melintas dekat Bumi dengan jarak sekitar 300 juta kilometer dari planet ini.
"Tetesan air ini memiliki makna yang besar. Banyak peneliti percaya bahwa air dibawa dari luar angkasa. Dan kami benar-benar menemukan air di Ryugu, asteroid dekat Bumi untuk pertama kalinya," papar Tomoki Nakamura, peneliti dari Tohoku University.
Hayabusa-2 diluncurkan pada tahun 2014 dalam misinya menuju Ryugu. Wahana lantas kembali ke orbit Bumi dua tahun lalu untuk menjatuhkan kapsul yang berisi sampel.
Kargo berharga itu telah menghasilkan sejumlah wawasan baru, termasuk bahan organik asam amino yang mungkin telah terbentuk di luar angkasa.
Selain itu tentu saja adalah setetes cairan dalam sampel Ryugu.
"Itu merupakan air berkarbonasi yang mengandung garam dan bahan organik," kata Nakamura.
Hal tersebut pun memperkuat teori, bahwa asteroid seperti Ryugu atau asteroid induknya yang lebih besar bisa jadi menyediakan air yang mengandung garam dan bahan organik dalam tabrakannya dengan Bumi.
"Bukti ini mungkin secara langsung terkait dengan asal usul lautan atau bahan organik di Bumi," ungkap Nakamura.
Baca juga: Ilmuwan Klaim Temukan Sisa Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu
Tim Nakamura, yang terdiri dari sekitar 150 peneliti – termasuk 30 dari AS, Inggris, Prancis, Italia, dan China – adalah salah satu tim terbesar yang menganalisis sampel dari Ryugu.
Sampel kemudian dibagi di antara tim ilmiah yang berbeda untuk memaksimalkan peluang penemuan baru.
Lebih lanjut, temuan ini mendapatkan pujian dari Kensei Kobayashi, seorang ahli astrobiologi dan profesor emeritus dari Yokohama National University, yang tak terlibat dalam kelompok penelitian.
“Fakta bahwa air ditemukan dalam sampel itu sendiri sangat mengejutkan, mengingat kerapuhannya dan kemungkinannya dihancurkan di luar angkasa, katanya.
“Temuan menunjukkan, bahwa asteroid mengandung air, dalam bentuk cairan dan bukan hanya es. Termasuk juga bahan organik mungkin telah dihasilkan di air itu,” tambahnya.
Hasil temuan ini dipublikasikan di jurnal Science.
Baca juga: Asteroid Menyimpan Rahasia Pembentukan Alam Semesta, Apa Itu?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.