KOMPAS.com - Kelinci, mamalia yang punya ciri fisik unik yakni bertelinga panjang dan dikenal penyuka wortel. Sebagian besar kelinci di dunia, ternyata aslinya berasal dari Eropa dan Afrika.
Kelinci merupakan hewan sosial dan populasinya menempati sebagian besar daratan di dunia. Hewan ini juga memiliki habitat yang beragam.
Beberapa jenis kelinci tinggal di berbagai kondisi lingkungan, hutan tropis hingga lahan basah.
Kelinci adalah salah satu dari 29 spesies mamalia bertelinga panjang yang termasuk dalam famili Leporidae, namun tidak termasuk hares atau yang lebih dikenal sebagai trewelu yang berasal dari genus Lepus.
Kendati demikian, seringkali orang menilai bahwa kelinci dan trewelu adalah spesies atau hewan yang sama.
Dikutip dari Britannica, Rabu (21/9/2022), rentang geografis alami yang dihuni kelinci sebagian besar di Western Hemisphere (Belahan Bumi Barat) yakni meliputi daerah yang berada di garis lintang tengah.
Baca juga: Viral Kelinci Raksasa Flemish, Ras Kelinci Tertua di Dunia
Sedangkan di Eastern Hemisphere (Belahan Bumi Timur), kelinci juga banyak ditemui di wilayah Eropa, sebagian Afrika Tengah dan Selatan, anak benua India, Sumatera (Indonesia) dan Jepang.
Kelinci Eropa, Oryctolagus cuniculus adalah spesies kelinci yang telah diperkenalkan secara luas di seluruh dunia.
Bahkan, hampir semua ras kelinci domestik berasal dari Eropa.
Kendati kelinci aslinya berasal dari Eropa dan Afrika, kini hewan bertelinga panjang ini dapat ditemukan di hampir seluruh dunia.
Kelinci liar, dikutip dari Live Science, bewan ini menempati sebagian besar benua di dunia, kecuali Asia dan Antartika.
Baca juga: Bagi Orang Inggris Kuno Ayam dan Kelinci adalah Hewan Sakral, Mengapa?