Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2022, 12:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Biawak termasuk dalam genus Varanus dan merupakan hewan karnivora yang memakan satwa liar yang ada dalam jangkauan mereka.

Di Asia, Afrika, dan sebagian wilayah Oseania, biawak ditemukan di berbagai habitat. Sebagian besar terestrial, tetapi beberapa spesies bisa semi-akuatik atau arboreal.

Baca juga: Mengenal Biawak Air, Hewan yang Berkeliaran Saat Banjir di Sangatta

Biawak berbahaya bagi manusia?

Biawak berbahaya bagi hewan yang mereka buru, tetapi apakah biawak juga berbahaya bagi manusia?

Umumnya, biawak tidak akan menyerang manusia, kecuali mereka merasa diprovokasi. Cakar mereka yang panjang, gigi yang tajam, dan tubuh yang kuat membuat mereka lebih berbahaya daripada jenis kadal lainnya.

Tetapi sebenarnya, sangat jarang biawak menjadi agresif terhadap manusia.

Sebagai catatan, saat Anda melihat biawak, jangan pernah mengejarnya atau membuatnya merasa terancam. Biawak kemungkinan akan menjadi defensif saat diserang.

Namun, mengutip a-z Animals, ada spekulasi yang menyebutkan bahwa biawak dapat menyerang manusia saat mereka lapar.

Hal ini berdasarkan kasus yang dilaporkan pada tahun 2018, di mana seorang pria diserang dan dibunuh oleh biawak peliharaannya.

Spesies biawak dewasa atau yang berukuran lebih besar memiliki gigitan yang kuat, dan bahkan dapat melukai Anda dengan cambukan ekor yang kuat.

Sementara, biawak dengan ukuran lebih kecil tidak terlalu berbahaya, tetapi masih dapat memberikan gigitan yang menyakitkan.

Baca juga: Bukan Komodo, Hewan di Video 9GAG adalah Biawak! Ini Beda Keduanya

Jika digigit biawak

Gigitan biawak dapat menyebabkan rasa sakit yang parah. Spesies ini berbisa dan gigitannya dapat membunuh mangsanya.

Namun, racun biawak tidak mematikan bagi manusia. Racun biawak mematikan bagi hewan yang lebih kecil; misalnya hewan peliharaan kecil seperti anjing.

Biasanya, manusia hanya akan mengalami gejala ringan setelah digigit biawak. Berikut beberapa gejala gigitan biawak:

- Rasa sakit
- Pembengkakan
- Berdarah
- Sakit kepala
- Berkeringat

Orang yang mengalami gejala parah setelah digigit biawak, harus mendapatkan perawatan medis sesegera mungkin.

Kecuali Anda alergi, racun biawak tidak berakibat fatal. Tapi, gigitan biawak bisa menyebabkan infeksi bakteri. Oleh karena itu, penting untuk segera mendapat pengobatan setelah digigit biawak.

Selain itu, gigitan biawak spesies besar dapat menyebabkan kerusakan parah. Karena hewan ini adalah karnivora, gigi mereka tajam dan dirancang untuk merobek daging.

Sehingga, gigitan biawak yang lebih berukuran besar bisa menyebabkan lebih banyak pendarahan dan mungkin dapat merobek daging dan arteri.

Baca juga: Video Viral Dua Biawak Berpelukan, Benarkah Sedang Bermesraan? Ahli Jelaskan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com