Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Biawak Air, Hewan yang Berkeliaran Saat Banjir di Sangatta

Kompas.com - 23/03/2022, 13:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir terjadi di Kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur pada Jumat malam (18/3/2022) hingga Sabtu (19/3/2022) lalu. Akibatnya tidak hanya pemukiman warga saja yang terendam, tetapi ancaman hewan liar seperti biawak pun bermunculan.

Seperti diberitakan Kompas.com Sabtu, (19/3/2022) Kota Sangatta dikenal sebagai habitat buaya, karena banyak terdapat sungai di sekitarnya. Bahkan, seekor biawak dikabarkan menampakkan diri di halaman Rumah Sakit Pupuk Kaltim (RSPKT) Prima Sangatta.

Biawak yang berukuran sedang tersebut ditemukan berkeliaran di halaman rumah sakit, seperti sedang mencari mangsa.

Dijelaskan Peneliti Herpetofauna di OR Hayati dan Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hellen Kurniati biawak yang berkeliaran saat banjir di Kota Sangatta termasuk jenis biawak air atau varanus salvator.

Baca juga: Video Viral Dua Biawak Berpelukan, Benarkah Sedang Bermesraan? Ahli Jelaskan

Tidak hanya di wilayah itu saja, biawak air tersebar di berbagai tempat di Indonesia mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, hingga beberapa pulau di Maluku.

"Di Sumatera dan Kalimantan, biawak kulitnya lebih tebal dari yang Jawa dan Sulawesi. Kalau kita orang awam susah membedakannya," ujar Hellen saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Habitat dan makanan biawak air

Lantaran biawak varanus salvator disebut juga biawak air, kata Hellen, maka mereka biasa hidup di dekat rawa ataupun sungai. Selain itu, hewan yang memiliki buntut panjang ini juga kerap ditemukan di kebun, hutan sekunder, dan daerah di dataran rendah yang dekat dengan aliran air.

"(Cara) biawak berburu aktif mengejar mangsanya. Kalau dia (biawak) masih kecil biasanya bisa naik pohon bisa (makan) anak burung, serangga, kalau tambah besar bisa makan hewan lain seperti ayam atau kucing peliharaan warga," imbuhnya.

Jika berada di air, hewan tersebut dapat memangsa ikan ataupun kodok yang berada di sekitarnya.

Dihubungi secara terpisah, Peneliti Ekologi Reptil BRIN Evy Arida mengungkapkan bahwa biawak air memiliki ciri morfologi seperti kadal.

Biawak air memiliki sisik kasar, dan pola totol kuning di bagian punggung. Pada biawak air dewasa ukuran panjang totalnya dapat mencapai hingga 2,5 meter. Sementara, untuk status konservasi biawak air tidak dilindungi, atau tidak terancam punah.

"Biawak air tidak dilindungi di Indonesia, status perdagangan internasional Appendix II CITES, dan least concern (risiko rendah) menurut IUCN (The International Union for Conservation of Nature) Red List," tutur Evy kepada Kompas.com, Selasa (22/3/2022).

Saat banjir atau ketika posisi rumah kita berdekatan dengan kawasan sungai, ancaman biawak memang selalu menghantui. Pasalnya, mereka kerap mencari makan dan masuk ke rumah warga saat sedang lapar untuk mencari makanan.

Baca juga: Biawak komodo Varanus komodoensi, Sejauh Mana Kita Tahu Tentangnya?

Lantas, bagaimana cara menghadapi biawak yang masuk ke dalam rumah?

Menjawab mengenai hal tersebut, Hellen menyarankan agar masyarakat mengusir biawak yang masuk ke dalam area rumah.

Anda juga bisa membangun pagar yang tinggi, untuk mencegah hewan itu masuk ke rumah. 

Selanjutnya, Anda harus membersihkan area rumah jika ada tumpukan sampah yang bisa mengundang biawak masuk. 

"Biawak hanya mencari mangsa di dekat air, jadi jika masuk ke rumah ketika hujan turun, kemungkinan besar hewan ini sedang tersesat. Bersihkan rumah dari sampah yang berbau menyengat, misalnya tulang ikan atau menutup rapat bak sampah," pungkas Evy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com