KOMPAS.com - Proses penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Kamis (15/9/2022).
Setiap tahun dalam perayaan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, pembacaan teks Proklamasi selalu menjadi momentum penting.
Kembali mengingat sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ternyata dalam proses penyusunan dan perumusan naskah teks proklamasi diwarnai dengan berbagai cerita menarik dari para tokoh bangsa.
Meski sudah pernah terinfeksi Covid-19, apapun variannya, atau telah mendapatkan vaksinasi, namun seseorang masih mungkin terinfeksi Covid lagi.
Bahkan, dengan merebaknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang disebut sangat menular. Orang yang pernah terinfeksi BA.4, masih berpotensi terkena BA.5, atau varian-varian Covid lainnya.
Minuman matcha belakangan begitu populer. Ternyata matcha mengandung nutrisi dari seluruh daun teh, sehingga kandungan kafeinnya lebih tinggi, serta memiliki antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau.
Melalui CT scan, peneliti dapat mengungkap misteri kematian mumi berusia 1.000 tahun dari Amerika Selatan.
Berikut beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Kamis (15/9/2022) hingga Jumat (16/9/2022).
Sejarawan Universitas Indonesia, Bondan Kanumoyoso mengatakan, sebetulnya teks naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sudah dipersiapkan.
Namun, yang dimaksudkan teks tersebut adalah naskah Piagam Jakarta. Sebelum perumusan naskah teks Proklamasi tersebut, dua tokoh penting, Ir Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa oleh para pemuda ke Rengasdengklok.
Saat kedua tokoh penting itu dibawa ke Rengasdengklok, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) belum sempat mengadakan sidang.
Proses penyusunan naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan sekembalinya Soekarno dan Moh Hatta dari Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945, dan dilakukan di rumah Laksamana Maeda, seorang laksamana angkatan laut Jepang.
Saat proses penyusunan naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan, Soekarno sempat menanyakan kepada para tokoh, adakah di antara mereka yang mengingat isi Piagam Jakarta. Namun tak ada yang mengingat isi naskah Piagam Jakarta tersebut.
Ketiga tokoh, yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo selanjutnya bersama-sama merumuskan teks proklamasi.
Setelah rampung dirumuskan, naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditulis tangan oleh Soekarno, yang dinilai para tokoh memiliki tulisan yang paling bagus.