Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Pemburu Pengumpul Pelihara Hewan Sebelum Bertani, Studi Jelaskan

Kompas.com - 15/09/2022, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Peneliti berhasil mengungkap bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat pemburu pengumpul untuk mendapatkan makanan. Studi baru ungkap bahwa sebelum mereka bertani, masyarakat ini sebelumnya pelihara hewan.

Peneliti menduga, pemburu pengumpul memelihara hewan seperti domba atau mungkin rusa di luar tempat tinggal mereka sebelum mereka mulai bercocok tanam.

Kesimpulan itu diambil setelah peneliti melakukan analisis terhadap jejak kotoran hewan.

Dikutip dari New Scientist, Kamis (15/9/2022) Alexia Smith dari University of Connecticut dan rekan-rekannya telah menemukan spherulite atau bola kecil kalsium yang bisa dijumpai terutama di kotoran ruminansia pemakan rumput seperti sapi, domba, dan antelop.

Hewan ruminansia melepaskan sejumlah besar spherulit dalam kotoran mereka, sedangkan omnivora, termasuk manusia, melepaskan jumlah yang sangat kecil.

Sedangkan karnivora melepaskan dalam jumlah yang lebih sedikit lagi.

Baca juga: Kenapa Masyarakat Senang Menonton Kontroversi Kehidupan Orang Lain?

Spherulite, bukti bahwa masyarakat pemburu pengumpul memelihara hewan ini, ditemukan di luar gubuk milik manusia yang tinggal di tempat sekarang disebut Suriah, sekitar 12.000 tahun yang lalu. Peneliti juga menemukan spherulite hangus di perapian.

Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia hidup dengan herbivora di wilayah tersebut sekitar 2000 tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya serta menggunakan kotoran mereka sebagai sumber bahan bakar.

"Mereka masih pemburu dan pengumpul yang mengandalkan kijang buruan. Tapi kemudian mereka mulai membawa hewan hidup ke lokasi tempat tinggal lmereka dan memeliharnya selama mereka membutuhkannya," kata Smith.

Temuan ini cukup mengejutkan karena lebih awal dari pertanian dan lebih awal dari wilayah lain yang berdekatan dengan Suriah.

Sebelum akhirnya studi ini menemukan bahwa masyarakat pemburu pelihara hewan sebelum bertani ini, Smith sendiri awalnya ingin tahu tentang kapan populasi masyarakat purba pertama kali mulai membakar kotoran hewan sebagai bahan bakar.

Baca juga: Mengapa Banyak Masyarakat Indonesia Memilih Berobat ke Luar Negeri?

Ia pun mulai mencari spherulite yang berukuran sekitar 5 hingga 20 mikrometer di dalam debu di pemukiman manusia di di Abu Hureyra, di Suriah modern dekat sungai Efrat, yang dihuni antara sekitar 7800 dan 13.300 tahun yang lalu.

Dalam debu dari 12.300 hingga 12.800 tahun yang lalu tersebut, peneliti menemukan spherulite gelap yang menunjukkan bahwa kotoran telah dibakar pada suhu tinggi.

Tapi yang mengejutkan, peneliti juga menemukan spherulite yang tak gelap di sekitar bagian luar gubuk.

Hal itu menunjukkan bahwa orang-orang ini memelihara domba, kambing, sapi, atau kijang di luar pintu depan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com