Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesehatan Gigi yang Buruk Bisa Memicu Demensia

Kompas.com - 11/09/2022, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan, bahwa gigi yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan otak.

Dalam studi itu, peneliti menemukan kesehatan gigi yang buruk dapat dikaitkan dengan risiko penurunan kognitif dan demensia yang lebih tinggi di kemudian hari.

Peningkatan risiko ini terutama terlihat pada mereka yang kehilangan sebagian atau seluruh giginya.

Baca juga: Apakah Sakit Gigi Bisa Menyebabkan Kematian?

Dikutip dari Gizmodo, Sabtu (10/9/2022) banyak penelitian telah menunjukkan bahwa kesehatan gigi dan gusi dapat memengaruhi anggota tubuh yang lain, termasuk otak.

Tetapi, penelitian-penelitian tersebut kurang meyakinkan dan masih banyak tak pasti mengenai hubungan antara gigi dan anggota tubuh yang lain itu.

Dalam penelitian baru yang dilakukan oleh tim dari University of Eastern Finland, mereka mencoba melakukan meta analisis dari bukti-bukti yang akan menjelaskan kesenjangan dalam pengetahuan ini.

Tim mengumpulkan dan menganalisis 47 studi longitudinal yang melacak kesehatan mulut dan otak seseorang dari waktu ke waktu. Tim juga melihat secara khusus pada mereka yang belum didiagnosis demensia pada awal penelitian.

Pada akhirnya peneliti menemukan, bahwa orang dengan kesehatan mulut yang buruk, 23 persen lebih mungkin untuk akhirnya mengembangkan sejumlah penurunan kognitif dan 21 persen lebih mungkin untuk mengembangkan demensia.

Dan dari berbagai ukuran kesehatan mulut yang dipelajari, tim peneliti juga menemukan bahwa kehilangan gigi, secara khusus dapat pula terkait dengan penurunan kognitif dan demensia.

"Kesehatan periodontal yang buruk dan kehilangan gigi tampaknya meningkatkan risiko penurunan kognitif dan demensia," tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan di Journal of American Geriatrics Society.

Meski begitu, peneliti menyebut bukti yang mereka periksa masih terbatas, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan yang tegas.

Baca juga: Kapan Pertama Kali Bisa Memeriksakan Gigi Anak ke Dokter?

Banyak penelitian mengamati kelompok orang berbeda (beberapa hanya mencakup orang berusia di atas 65 tahun) atau melacak kelompok orang untuk periode waktu yang berbeda. Sementara yang lain, mungkin memiliki masalah metodologis dalam hal penelitian.

Namun para penelitii mengatakan, bahwa ulasan mereka adalah ulasan terbesar untuk penelitan serupa hingga saat ini.

Peneliti juga mencoba menjelaskan hubungan antara kesehatan gigi dengan kesehatan kognitif dengan kausalitas terbalik, dalam analisis terpisah.

Hasilnya mereka menemukan, meski ada hubungan sebab-akibat yang nyata antara kesehatan mulut yang buruk dengan demensia, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian yang dilakukan dengan baik untuk memahami secara spesifik hubungan tersebut. Termasuk mekanisme pasti di baliknya.

Baca juga: Kenapa Manusia Punya Gigi Susu? Ini Penjelasannya

Beberapa berteori, bahwa bakteri yang ditemukan pada orang dengan penyakit gusi dapat memicu atau mempercepat rangkaian peristiwa kompleks yang mengarah ke demensia.

Tim juga mencatat, bahwa kehilangan gigi dapat membahayakan otak yang menua dengan menghilangkan sensasi yang umum. Dan ada kemungkinan faktor lain yang dapat berdampak negatif pada mulut dan otak pada saat yang bersamaan, seperti kekurangan nutrisi.

Temuan ini pun menunjukkan, bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut memiliki banyak manfaat. Tak ada alasan untuk tidak menyikat gigi setiap hari dan mengunjungi dokter gigi secara teratur.

Tim peneliti juga menambahkan, bahwa lebih banyak lagi yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap orang dapat memperoleh akses ke perawatan gigi yang baik sepanjang hidup mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com