Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Manusia Punya Gigi Susu? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 31/07/2022, 20:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak bayi, manusia menumbuhkan gigi susu, yang umumnya tanggal atau copot hingga memasuki usia remaja. Bayi mulai memiliki gigi susu pertama pada usia sekitar 6 bulan.

Seiring bertambah usia, gigi ini akan tanggal dan digantikan oleh gigi yang baru. Anda mungkin penasaran, mengapa gigi susu bisa tanggal lalu berganti menjadi gigi permanen.

Oleh sebab itu, misteri tubuh manusia kali ini membahas penyebab kenapa gigi susu bisa menjadi gigi permanen yang menetap hingga seseorang tua.

Baca juga: Gigi Susu Neanderthal Tumbuh Lebih Cepat Dibanding Manusia Modern

Seperti dilansir dari laman Children's Museum Indiana Polis, Senin (25/7/2022), gigi susu memiliki beberapa peran penting.

Mereka dibutuhkan untuk mengunyah, membantu anak agar lancar berbicara, dan berfungsi agar otot-otot mulut berfungsi sebaik mungkin.

Kedua jenis gigi memiliki fungsi yang sama-sama penting, sehingga tak boleh diremehkan. Maka, menjaga kebersihan gigi dan mulut penting untuk dilakukan sejak masa kanak-kanak.

Manusia, seperti kebanyakan mamalia, adalah diphyodont yang berarti menumbuhkan dua set gigi seiring bertambahnya usia. Pada umumnya, manusia memiliki 20 gigi susu dan 32 gigi dewasa atau permanen.

Set pertama adalah gigi susu, muncul saat tengkorak manusia masih kecil dan berkembang karena sebagai bayi dan anak kecil rahang tidak cukup besar untuk menampung jumlah maupun ukuran gigi dewasa.

Seiring pertambahan usia, rahang pun akan semakin besar dan ukuran gigi susu jelas lebih kecil.

Bila tidak digantikan oleh gigi tetap, maka akan ada ruang-ruang besar di dalam mulut membuat manusia sulit untuk mengunyah makanan.

Dengan demikian, pada usia enam tahun atau lebih gigi susu mulai tanggal secara berkala lalu digantikan oleh gigi permanen.

Baca juga: Kenapa Kita Punya Gigi Bungsu? Begini Penjelasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com