KOMPAS.com - Air mani biasanya berupa cairan kental berwarna putih, yang berisi sperma dan keluar dari penis saat ejakulasi.
Dalam setiap tetes air mani terkandung jutaan sel sperma yang dihasilkan oleh sistem reproduksi pria.
Namun, adakalanya air mani yang dikeluarkan pria saat ejakulasi tidak kental melainkan encer.
Sperma yang encer ini tidak akan terjadi tanpa penyebab, dan bisa diatasi dengan berbagai solusi yang bisa pria lakukan.
Baca juga: Proses Pembentukan Sperma dan Hormon yang Berperan
Ada banyak sekali faktor penyebab yang memicu terjadinya sperma pria menjadi encer, berikut di antaranya:
Melansir Healthline edisi (2/10/2018), salah satu penyebab paling umum dari air mani encer adalah jumlah sperma yang rendah.
Sperma encer bisa menjadi pertanda oligospermia, yaitu kondisi ketika jumlah sperma kurang dari 15 juta per 1 mililiter air mani.
Oligospermia ini disebabkan oleh banyak faktor lainnya juga yakni:
- Varikokel, pembengkakan pembuluh darah dari testis di skrotum.
- Infeksi, terutama pada organ reproduksi dan penyakit menular seksual.
- Tumor, baik itu tumor ganas dan jinak di testis dapat mempengaruhi produksi sperma.
- Ketidakseimbangan hormon, baik hormon yang diproduksi di testis, kelenjar pituitari dan hipostalamus.
- Masalah ejakulasi, seperti ejakulasi retrograde.
- Antibodi anti-sperma dalam sistem kekebalan
- Cedera atau masalah lain dengan saluran yang membawa sperma
Baca juga: Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sperma pada Pria
Ejakulasi yang sering, ternyata juga dapat menyebabkan produksi air mani encer.
Jika seorang pria melakukan masturbasi beberapa kali sehari, maka kualitas air mani setelah ejakulasi pertama kemungkinan akan menjadi encer.
Tubuh pria mungkin memerlukan setidaknya beberapa jam untuk menghasilkan jumlah air mani yang normal dan sehat.
Dalam sebuah studi tahun 2016, 20 pria mengikuti jadwal ejakulasi harian selama 14 harin setelah 3-5 hari pantang.
Para peneliti mengumpulkan dan menganalisis sampel air mani peserta pada hari ke 1, 3 dan 14 penelitian.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa volume air mani dan jumlah sperma yang tersedia menurun antara hari 1 dan 2 dan lagi antara hari 7 dan 14.
Baca juga: Studi Ungkap Polusi Udara Pengaruhi Kualitas Sperma