Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Muda di Tasikmalaya Meninggal Saat Lomba Balap Karung, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 19/08/2022, 12:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga asal Kampung Gunung Bubut, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya bernama Rini (29) dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti lomba balap karung.

Peristiwa nahas itu berlangsung saat ia mengikuti perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia pada Rabu (17/8/2022) lalu.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com edisi 17 Agustus 2022, diduga korban mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, dan baru dua bulan lalu melahirkan.

Kepala Polsek Mangkubumi Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya Inspektur Satu Hartono, membenarkan kejadian itu dan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penanganan korban.

Baca juga: 8 Macam Obat Hipertensi, Mana yang Terbaik

Kronologi kejadian

Menurut keterangan para saksi, korban tak menunjukkan kondisi sedang sakit dan mengikuti perlombaan balap karung dengan ceria. Akan tetapi, dia tiba-tiba ambruk saat berlomba, lalu kemudian meninggal dunia.

"Dari keterangan para saksi di lokasi kejadian, korban mengikuti perlombaan balap karung bersama warga dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI," ungkap Hartono.

"Korban jatuh dan kepala serta wajahnya membentur jalan aspal hingga pingsan dan tidak sadarkan diri, selanjutnya warga setempat memberikan pertolongan dan langsung dilarikannya ke Klinik Kayla," tambahnya lagi.

Salah satu saksi mata Aef Saefudin (43) mengatakan, sebelum kejadian itu terjadi memang korban semangat mengikuti perlombaan balap karung. Sejumlah warga bahkan sempat melarangnya, karena baru dua bulan melahirkan seorang anak.

"Warga setempat berupaya menolong korban setelah jatuh ke jalan aspal, karena di bagian kepala dan wajah paling dahulu membentur. Kami, warga melarikan menggunakan mobil ke klinik tapi nyawanya tidak tertolong setelah sampai di klinik," ucapnya.

Kemungkinan penyebab kematian ibu di Tasikmalaya saat lomba balap karung

Berkaitan dengan korban yang memiliki hipertensi dan baru melewati proses persalinan, CEO Homecare dan Medical Assistance Kavacare.id, dr Aprilianto Eddy Wiria, PhD, turut membeberkan kemungkinan penyebab ibu di Tasikmalaya meninggal saat balap karung.

"Ibu yang meninggal mungkin ada hipertensi pada kehamilan yang biasa dikenal sebagai preeklamsia. Apakah riwayat hipertensi saat kehamilan menjadi penyebab langsung kematian saat ini? Menurut saya tidak," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Mengenal Preeklamsia, Hipertensi di Masa Kehamilan

 

Ilustrasi mayat. Mahasiswa di Lombok ditemukan tewas dalam kondisi terduduk.SHUTTERSTOCK/Skyward Kick Productions Ilustrasi mayat. Mahasiswa di Lombok ditemukan tewas dalam kondisi terduduk.
Seperti dikatakan oleh Hartono, korban terjatuh tiba-tiba, terluka di kepala serta wajah, dan tidak lama kemudian meninggal saat dibawa ke klinik.

Dokter Eddy menuturkan, kematian mendadak seperti itu biasanya berhubungan dengan gangguan jantung. Misalnya henti jantung karena gangguan kerja otot dan listrik jantung, maupun gangguan otak yang disebabkan sumbatan atau perdarahan.

Perdarahan di otak mungkin saja disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah, karena dipengaruhi oleh tekanan darah yang tinggi, seperti pada kondisi yang disebut aneurisma.

Selain itu, perdarahan di dalam kepala dapat terjadi, karena benturan di jalan yang pada akhirnya menyebabkan kematian.

"Tentunya penyebab kematian sebenarnya tetap harus ditentukan dengan cara otopsi oleh ahli forensik. Ahli forensik bisa memeriksa dan mengkaji temuan-temuan dalam jenazah almarhumah untuk melihat penyebab sebenarnya dari kematian," imbuhnya.

Baca juga: Preeklamsia pada Ibu Hamil Seringkali Tak Bergejala, Kapan Harus Waspada dan Deteksi Dini?

Benarkah ibu yang baru melahirkan tidak boleh ikut lomba balap karung?

Menjawab pertanyaan itu, Eddy berujar bahwa boleh atau tidaknya ibu yang baru melahirkan mengikuti lomba balap karung, harus melihat kondisi kesehatan si ibu sendiri.

"Dari cerita di berita, kehamilan dan persalinan almarhumah ada komplikasi, sehingga kondisinya mungkin memang tidak fit 100 persen, dan dalam masa pemulihan," terangnya.

Namun, lanjut dia, gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak ataupun aneurisma, di mana ada bagian dari pembuluh darah (otak) yang rentan pecah, sulit diketahui dan diprediksi. Terlebih karena usia ibu masih muda, dan mungkin tidak pernah ada keluhan sebelumnya.

Adapun keluhan yang bisa saja terjadi karena penyakit ini seperti mudah lelah, nyeri dada atau sakit kepala kerap kali terabaikan.

Dia menambahkan, bila persalinan berlangsung normal tanpa komplikasi, pada dasarnya ibu yang baru melahirkan bisa langsung beraktivitas seperti biasa.

Beberapa atlet olahraga yang memang terbiasa latihan, dan berkompetisi tingkat tinggi bisa segera kembali latihan setelah melahirkan dan selama masa menyusui.

"Para perempuan memang ditakdirkan kuat. Namun, kondisi tersebut tidak bisa digeneralisasi. Apakah penyebab langsung kematian dari sang ibu dikarenakan oleh balap karung atau olahraga berat juga tidak bisa serta merta disimpulkan," jelas Eddy.

Baca juga: Cara Mencegah Terjadinya Komplikasi pada Pasien Hipertensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com