Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Jutaan Pasien Kanker, Begini Sejarah Ditemukannya Radioterapi

Kompas.com - 18/08/2022, 17:31 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Dia adalah wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel dan juga orang pertama yang memenangkan penghargaan bergengsi tersebut dua kali. Marie merupakan satu-satunya orang yang dihormati atas pencapaiannya dalam dua bidang ilmu berbeda.

Baca juga: Terapi Kanker ini Bisa Membuat Pasien Melihat dalam Gelap, Kok Bisa?

Ia menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1903 bersama suaminya, dan Henri Becquerel untuk pekerjaan mereka di bidang radioaktivitas.

Dia pun bergabung dengan ilmuwan terkenal lainnya, termasuk Albert Einstein dan Max Planck, untuk menghadiri Solvay Congress in Physics yang pertama dan membahas banyak penemuan inovatif di bidangnya.

Dengan kemenangan tersebut, Marie beserta timnya menggunakan uang hadiah untuk melanjutkan penelitian.

Prinsip perawatan kanker dengan radioterapi

Adapun prinsip radioterapi yaitu memberikan dosis sebesar-besarnya pada tumor, dengan memberikan dosis sekecil-kecilnya pada jaringan sehat (therapeutic ratio).

Menurut National Health Service UK, radioterapi dapat digunakan pada tahap awal kanker atau setelah kanker mulai menyebar. Alat ini juga bisa digunakan untuk:

  • Membuat perawatan lain lebih efektif, dan dapat dikombinasikan dengan kemoterapi atau digunakan sebelum operasi (radioterapi neo-adjuvant)
  • Mengurangi risiko kanker kembali setelah operasi (radioterapi adjuvant)
  • Meredakan gejala jika penyembuhan tidak memungkinkan (radioterapi paliatif).

Baca juga: Mengenal Pap Smear, Prosedur untuk Mendeteksi Kanker Serviks

Teknologi terbaru radioterapi memungkinkan untuk mendapatkan distribusi dosis yang baik ke tumor, melindungi jaringan sehat sehingga tumor terkontrol, dan angka kesembuhan meningkat.

Efek samping akut yang terjadi akibat radioterapi tergantung pada area penyinaran seperti pada kepala dan leher yaitu mulut kering, air liur yang mengental, sakit tenggorokan, sulit menelan, mual, sariawan, hingga kerusakan pada gigi.

Pada tenggorokan, leher dan dada yaitu gangguan menelan, bum sensation, batuk, serak atau perubahan suara. Sedangkan di perut dan panggul yaitu mual, muntah, diare, cystitis dan disfungsi seksual.

Lalu efek pada kulit yaitu dermatitis radiasi gr’I-IV. Mungkin saja seseorang tidak mengalami efek samping sementara yang lain mengalami beberapa efek samping secara sekaligus. Sebagian besar, efek samping bersifat sementara dan mampu untuk dikendalikan. 

Baca juga: Pengobatan Kanker Paru Non Small Cell Lung Cancer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com