Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Masih Berpotensi Terjadi di Selatan Jawa

Kompas.com - 15/08/2022, 14:02 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem berupa gelombang sangat tinggi hingga 6 meter masih mengintai sejumlah perairan Indonesia hingga besok, Selasa (16/8/2022).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang dipengaruhi oleh kecepatan dan pola angin.

Terpantau pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Sedangkan, wilayah Indonesia bagian selatan angin dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5- 25 knot.

Menurut BMKG, kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia selatan Bali-Nusa Tenggara Timur, Laut Jawa bagian selatan, Selat Makasar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi 13-14 Agustus 2022, Ini Wilayahnya

Daftar wilayah gelombang tinggi

BMKG memperingatkan, gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, Samudera Hindia Selatan Banten, perairan selatan Jawa Timur, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah-Nusa Tenggara Barat.

Pola angin dan kecepatannya ini berkontribusi terhadap gelombang dengan ketinggian bervariasi di wilayah perairan Indonesia, sebagai berikut:

1. Gelombang 1,25-2,5 meter

Wilayah perairan yang berpeluang mengalami gelombang setinggi 1,25-2,5 meter yaitu:

  • Perairan utara Sabang
  • Laut Jawa bagian timur
  • Selat Makasar bagian selatan
  • Perairan Pulau Selayar
  • Laut Flores
  • Perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi
  • Perairan Manui-Kendari
  • Perairan selatan Pulau Sula
  • Perairan selatan Pulau Buru-Seram
  • Perairan Sermata-Kepulauan Tanimbar
  • Perairan Kepulauan Kai-Aru
  • Laut Timor
  • Laut Arafuru bagian timur dan barat
  • Laut Maluku
  • Perairan utara Papua Barat
  • Perairan utara Biak
  • Perairan Fakfak-Kaimana
  • Perairan Amamapare.

Baca juga: BMKG Catat Suhu Terdingin Wilayah Indonesia Capai 14,2 Derajat Celcius

 

2. Gelombang setinggi 2,5-4 meter

Sedangkan, untuk gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.5 - 4.0 meter berpeluang terjadi di wilayah berikut.

  • Perairan barat Aceh-Kepulauan Nias
  • Perairan Bengkulu-barat Lampung
  • Samudera Hindia Barat Aceh-Kepulauan Nias
  • Perairan selatan Jawa Barat-Jawa Tengah
  • Perairan selatan Bali-Sumba
  • Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan
  • Samudera Hindia selatan Jawa Barat
  • Samudera Hindia selatan NTT
  • Perairan Pulau Sawu-Rote
  • Laut Sawu
  • Laut Banda
  • Perairan selatan Kepulauan Tanimbar
  • Laut Arafuru bagian tengah.

Baca juga: Suhu Dingin di Sejumlah Wilayah Indonesia, BMKG Ungkap Penyebabnya

Rekomendasi keselamatan

Adapun potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah ini dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Sehingga, moda transportasi laut bisa mewaspadai kecepatan angin dan gelombang tinggi sesuai alat transportasinya masing-masing, seperti:

  • Perahu nelayan mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter
  • Kapal tongkang mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter
  • Kapal Ferry mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter
  • Kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter

Selain itu, untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar wilayah yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca juga: Kapan Puncak Musim Kemarau Tahun 2022? Ini Penjelasan BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com