Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Dingin di Sejumlah Wilayah Indonesia, BMKG Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 25/07/2022, 11:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suhu dingin masih terus terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Bahkan, beberapa masyarakat menyampaikan bahwa suhu terasa sangat dingin terutama saat menjelang pagi hari.

Belakangan ini, memang suhu udara di sebagian wilayah Pulau Jawa terasa lebih dingin dibandingkan waktu-waktu sebelumnya.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin menjelaskan, bahwa fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan peristiwa alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau.

Baca juga: Suhu Terasa Dingin, Apakah Sudah Masuk Musim Kemarau?

Perlu diketahui, puncak musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan Juli hingga September mendatang.

“Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju periode puncak musim kemarau,” kata Miming saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/7/2022).

Apa tanda puncak musim kemarau?

Miming menyampaikan, periode puncak musim kemarau ditandai oleh pergerakan angin dari arah timur yang berasal dari Benua Australia.

Pada bulan Juli, lanjut dia, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.

Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.

“(Monsoon) bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin,” ujar Miming.

Hal tersebut mengakibatkan suhu di beberapa wilayah Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara terasa lebih dingin.

Baca juga: Lebih Dingin Mana, Kutub Utara atau Kutub Selatan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com