Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Sperma Terdampar di Banyuwangi, Benarkah Ini Fenomena Langka?

Kompas.com - 05/08/2022, 11:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, Paus Sperma dikabarkan terdampar di pesisir perairan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.

Beberapa pernyataan menyebutkan, ini adalah peristiwa langka karena paus tersebut berasal dari Kutub Utara.

Kabar terdamparnya seekor paus ini sempat viral melalui video di media sosial, yang menunjukkan, bahwa ikan paus besar itu terdampar di pesisir pantai di Banyuwangi dan menabrak tiang-tiang jalan jembatan yang ada.

Baca juga: Fakta-fakta Paus Sperma, Bisa Menyelam di Kedalaman 3.000 Meter Lebih

Evakuasi terhadap ikan paus yang terdampar itu terkendala berat paus yang terlalu besar dan kondisi perairan yang dangkal, hingga akhirnya paus tersebut mati.

Petugas Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Kelautan (BPSPL) Bali, Wilayah kerja Banyuwangi, Bayu Dwi Handoko mengatakan, mamalia laut yang terdampar itu merupakan paus sperma.

“Ini jenis paus sperma, jika melihat ukurannya, paus ini masih belum masuk kategori dewasa,” kata Bayu dalam pemberitaan Kompas,com, Senin (1/8/2022).

Bayu menjelaskan, habitat asli paus sperma berada di wilayah Arktik. Samudera Arktik, terletak di belahan utara bumi dan kebanyakan berada di wilayah Arktik, Kutub Utara.

Benarkah tedamparnya paus sperma di Banyuwangi merupakan fenomena langka?

Menjawab persoalan ini, Peneliti Mamalia Laut di Pusat Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rr Sekar Mira CH SSi MApp Sc angkat bicara.

Menurut Mira, sebenarnya kejadian paus sperma (Physeter makrosephalus) yang bisa terdampar di perairan atau pesisir Banyuwangi itu tidaklah termasuk kategori fenomena atau kejadian yang langka.

Paus sperma disebutkan merupakan salah satu malalia laut yang tergolong jenis kosmopolit yang artinya umum dijumpai secara global, karena distribusinya yang luas.

Paus sperma ditemukan di semua lautan dalam, dari khatulistiwa hingga tepi lapisan es di Kutub Utara dan Antartika.

Mira menjelaskan, keberadaan paus sperma sendiri sudah beberapa kali terdeteksi di wilayah perairan Banyuwangi, baik melalui survei perjumpaan maupun kejadian terdampar.

“Jadi umum atau tidak aneh dijumpai di Banyuwangi,” kata Mira kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Hidung Paus Sperma Jadi Cemilan Favorit Hiu Megalodon Saat Masih Hidup

 

Kendati kejadian ini tidak termasuk fenomena yang aneh, Mira menegaskan, tetap saja patut diselidiki lebih lanjut mengenai penyebab keterdamparan paus sperma ini, karena dapat menjadi indikasi kesehatan perairan kita.

Sementara itu, mengenai dugaan paus sperma yang terdampar di Banyuwangi karena tersasar akibat organ sensor atau navigasinya yang rusak, Mira tidak begitu sependapat.

“Terlalu dini untuk disimpulkan tanpa penelitian lanjut,” ujarnya.

“Di sini perlunya kita melakukan nekropsi. Untuk mengetahui kemungkinan penyebab kematian,” tambahnya.

Baca juga: Banyak Hewan Laut Terluka karena Terdampar, Dokter Hewan Indonesia Bentuk Unit Rehabilitasi

Hal ini dikarenakan, dugaan nyasar itu sebenarnya tidak begitu relevan, sebab seperti yang telah dijelaskan Mira, bahwa paus sperma memang sudah diketahui kerap dijumpai di perairan sekitar Banyuwang.

Nah, untuk kondisi paus sperma terdampar sendirian di pesisir Banyuwangi, itu karena paus sperma jantan biasanya memang hidup soliter atau menyendiri.

Sedangkan, paus sperma betina dan anaknya yang lebih umumnya bepergian dalam kelompok bersama.

“Mengetahui penyebab keterdamparan juga bisa menjadi sangat relevan dengan kesehatan lingkungan,” ujarnya.

“D imana mamalia laut sebagai sentinel dapat memberikan kita gambaran besar akan ancaman yang ada di perairan kita,” tambahnya.

Baik itu dari ancaman cemaran sampah plastik, hingga senyawa kimia berbahaya.

Baca juga: Hiu Paus Terdampar di Pantai Salido Dipotong Warga, Bagaimana Evakuasi yang Benar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com