KOMPAS.com - Paus sperma (Physeter makrosefalus) adalah paus bergigi terbesar dengan sebaran habitat paling luas dibandingkan semua spesies mamalia laut.
Paus sperma ditemukan di semua lautan dalam, dari khatulistiwa hingga tepi lapisan es di Kutub Utara dan Antartika.
Nama paus sperma diambil dari spermaceti, kantung minyak yang membantu paus memfokuskan suara, yang ditemukan di kepala mereka.
Paus sperma merupakan target utama industri perburuan paus komersial dari tahun 1800 hingga 1987, yang hampir memusnahkan semua populasi paus sperma.
Saat ini, perburuan paus tidak lagi menjadi ancaman utama, namun populasi paus sperma masih dalam pemulihan.
Baca juga: Fakta-fakta Paus Orca, Si Paus Pembunuh
Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries, berikut adalah fakta-fakta paus sperma:
Paus sperma sebagian besar berwarna abu-abu gelap, meskipun beberapa spesies memiliki bercak putih di perutnya.
Mereka adalah satu-satunya cetacea hidup yang memiliki lubang sembur tunggal yang terletak secara asimetris di sisi kiri ubun-ubun kepala.
Kepala mereka sangat besar, yakni sekitar sepertiga dari total panjang tubuh mereka.
Rahang bawah paus sperma sempit dan bagian rahang yang paling dekat dengan gigi berwarna putih.
Baca juga: Paus Bertanduk Narwhal Akhirnya Punya Musuh Baru Setelah Ribuan Tahun
Bagian dalam mulut juga berwarna putih cerah. Terdapat sekitar 20 dan 26 gigi besar di setiap sisi rahang bawah. Sementara itu, rahang atas jarang menembus gusi.
Sirip paus sperma berbentuk dayung dan berukuran kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.
Paus sperma memiliki sirip punggung kecil yang rendah, tebal, dan biasanya membulat.
Paus sperma berburu makanan selama penyelaman ke laut dalam yang mencapai kedalaman 609 meter dan dapat bertahan selama 45 menit.
Lebih dari itu, paus ini mampu menyelam hingga kedalaman lebih dari 3.000 meter selama lebih dari 60 menit.
Baca juga: Cara Ikan Paus Berkembang Biak