Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Affordability Project untuk Bantu Atasi Masalah Diabetes di Daerah Terpencil

Kompas.com - 11/07/2022, 19:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Dalam upaya meningkatkan akses penanganan diabetes bagi kelompok rentan di daerah terpencil dan sangat terpencil, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerjasana dengan Novo Nordisk Indonesia dalam program Affordability Project.

Untuk diketahui, Indonesia merupakan negara dengan peringkat kelima di dunia, terkait prevalensi kasus penyakit diabetes ini.

Menurut data Internasional Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes terus meningkat dari 10,7 juta jiwa pada tahun 2019, menjadi 19,5 juta pada 2021.

Dengan data itulah, membawa Indonesia naik peringkat dari tujuh pada 2019 menjadi peringkat kelima tahun 2021. Diketahui bahwa dari 19,5 juta penderita diabetes, diperkirakan bahwa 50 persen dari mereka belum terdiagnosa.

Sementara, hanya 13 persen pasien yang sudah terdiagnosa menjalani perawatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan hanya 1,2 persen kasus yang terkontrol dengan baik.

Permasalahan penanganan diabetes di Indonesia

Data di atas membuat banyak pihak khawatir, karena faktanya orang dengan diabetes memerlukan pengobatan jangka panjang dan pendekatan komprehensif untuk meningkatkan kualits hidup mereka.

Namun untuk menjawab kebutuhan ini, masih banyak tantangan yang terjadi di daerah terpencil dan sangat terpencil, seperti infrastruktur, sumber daya, dan kompetensi tenaga kesehatan yang terbatas.

Baca juga: Kenali Gejala Diabetes Melitus, Penyakit yang Sempat Diidap Komedian Rini S Bon Bon Sebelum Meninggal

Hal ini menyebabkan banyak kasus diabetes di daerah terpencil dan sangat terpencil yang harus dirujuk ke rumah sakit besar, tetapi isu geografis menyebabkan tidak semua pasien mau dan dapat pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

Ditambah dengan pengetahuan tentang cara pencegahan dan penanganan diabetes yang terbatas, banyak kasus yang menjadi tidak dapat dikontrol dengan baik.

Ketua Pengurus Pusat Pekumpulan Endrokinologi Indonesia (Perkeni), Prof. Dr dr Ketut Suastika, Sp.PD, KEMD, FINASIM mengatakan, diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular yang tidak bisa dianggap sepele.

“Diabetes merupakan penyakit yang sangat kompleks dan progresif, sehingga dapat menimbulkan kecacatan dan kematian, serta pembiayaan yang begitu besar, baik bagi masyarakat maupun pemerintah,” kata Suastika dalam penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) Novo Nordisk Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa barat untuk Affordability Project, Kamis (7/7/2022).

Untuk mengatasi permasalahan ini, transformasi layanan kesehatan primer dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk membantu penduduk di daerah terpencil dan sangat terpencil mencegah dan menangani diabetes.

Program Affordability Project atasi diabetes di daerah

Sebagai bagian dari strategi tanggung jawab sosial untuk mengatasi diabetes secara global, Novo Nordisk membawa Affordability Project ke Indonesia.

Baca juga: Indonesia Peringkat Lima Kasus Diabetes Paling Banyak di Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com