Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Tingkat Penderita Diabetes dan Obesitas Rendah di Kota Ramah Pejalan Kaki

Kompas.com - 28/02/2022, 13:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi menemukan bukti, bahwa orang cenderung tidak mengalami obesitas atau diabetes saat tinggal di kota yang ramah pejalan kaki dan pesepeda.

Hasil tersebut didapat setelah Gillian Booth bersama rekan-rekannya dari University of Toronto melakukan tinjuan dari dari 170 penelitian.

Dikutip dari New Scientist, Minggu (27/2/2022) salah satu studi yang ditinjau melibatkan 32.767 orang mengungkap prevalensi obesitas di antara orang dewasa yang tinggal di kota ramah pejalan kaki adalah 43 persen.

Baca juga: 5 Olahraga Terbaik Menurut Sains, Salah Satunya Jalan Kaki

Sementara orang dewasa yang tinggal di daerah berjalan kaki menjadi pilihan yang kurang praktis memiliki tingkat prevalensi obesitas 53 persen.

Lalu, studi lain yang melibatkan analisis darah 1,1 juta orang dewasa juga menunjukkan manfaat dari kawasan ramah pejalan kaki.

Sebanyak 20 persen orang dengan kadar gula darah normal pada awal penelitian akan menunjukkan gejala pra-diabetes delapan tahun kemudian jika tinggal di daerah yang dinilai kurang ramah bagi pejalan kaki.

Badan amal Diabetes Inggris, National Health Service bahkan menyebut menghabiskan 10 miliar Euro dalam setahun untuk mengobati diabetes. Angka tersebut merupakan 10 persen dari anggaran yang dimiliki.

NHS juga memperkirakan seperempat orang dewasa Inggris mengalami obesitas dan memperkirakan biaya tahunan untuk mengobati kondisi tersebut akan mencapai 9,7 miliar Euro pada tahun 2050.

Baca juga: Jalan Kaki Lebih Efektif Turunkan Risiko Diabetes Ketimbang Berlari

Booth pun menyebut, perluasan kota yang tak terkendali membuat orang bergantung pada mobil dan meningkatkan keengganan untuk beraktivitas.

Ia pun mengusulkan membuat kota-kota lebih aman dan nyaman untuk berjalan bisa menjadi solusi dan cara yang hemat untuk mengatasi tingkat obesitas. Seperti misalnya menyediakan lebih banyak sepeda, jalan setapak, dan transportasi umum yang lebih baik.

"Ada bukti yang konsisten, orang-orang akan lebih aktif secara fisik jika ada lebih banyak infrastruktur dan opsi yang mendukung mereka untuk melakukannya,"ungkap Booth.

Studi dipublikasikan di Endocrine Reviews.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com