Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2022, 12:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Ular memiliki beberapa fitur unik pada tubuhnya, salah satunya adalah lidah ular yang bercabang dua. Sebenarnya, tidak hanya ular, hewan reptil lain, seperti komodo, juga memiliki lidah yang bercabang dua.

Selain itu, ular juga memiliki kebiasaan menjulurkan lidahnya. Rupanya, hal ini bertujuan untuk mendeteksi bau yang dapat bermanfaat saat ular memburu mangsa.

Dilansir dari The Science Explorer, berikut adalah penjelasan mengenai kenapa ular memiliki lidah yang bercabang dua.

Alasan lidah ular bercabang dua

Lidah ular bercabang dua karena hewan reptil ini menggunakan lidahnya untuk “mencium”. Dengan menjulurkan lidahnya ke luar, ular dapat mengumpulkan partikel bau yang kemudian dikirimkan ke organ sensorik di mulut ular.

Organ vomeronasal, disebut juga organ Jacobson, terletak tepat di belakang hidung ular dan hanya dapat diakses melalui dua alur tipis di langit-langit mulutnya.

Baca juga: 8 Perbedaan Ular Kobra dan King Kobra

Untuk mendeteksi partikel-partikel yang terdapat di udara, ular menggerakkan lidahnya di sepanjang bantalan di dasar alur sehingga memungkinkan partikel-partikel itu bergerak ke atas alur ke organ sensorik.

Lidah yang bercabang dua merupakan keuntungan bagi ular karena membuatnya dapat mencium dalam tiga dimensi.

Dua ujung lidah ular dapat menangkap bau dari lokasi yang sedikit berbeda sehingga ular dapat mendeteksi sumber bau tersebut.

Jika baunya lebih kuat dirasakan oleh cabang lidah kiri, misalnya, sumber bau tersebut dapat dipastikan berada di arah kiri ular.

Dengan menggunakan metode serupa, manusia juga dapat mendeteksi asal suara, berkat jarak antara kedua telinganya.

Baca juga: 5 Ular Kobra Paling Berbahaya di Dunia

Indra keenam ular

Ular memiliki hidung sehingga indra vemeronasalnya merupakan indra tambahan, bukan pengganti indra penciuman.

Indra vemeronasal diperkirakan telah berevolusi secara khusus karena tidak hanya membantu reproduksi ular dengan mendeteksi feromon, tetapi juga membantunya mencari dan berburu mangsa.

Mamalia juga memiliki organ vemeronasal. Misalnya, kucing menggunakan organ vemeronasal dengan rutinitas yang disebut sebagai respons Flehmen, tidak seperti ular yang menjulurkan lidah.

Saat menggunakan organ vemeronasalnya, hewan mamalia biasanya mengangkat kepala, mengerutkan hidung, dan mengangkat bibir atasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com