KOMPAS.com – Korosi adalah proses perusakan permukaan logam yang disebabkan oleh reaksi kimia. Pagar halaman, pisau, paku, kawat, adalah beberapa contoh benda yang dapat mengalami korosi.
Pagar halaman yang sering terkena air hujan bisa mengalami korosi. Ini membuktikan bahwa air merupakan salah satu zat yang dapat memicu terjadinya korosi.
Selain kontak langsung dengan air, ada beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi korosi atau dengan kata lain mempercepat proses perkaratan.
Dikutip dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), korosi adalah reaksi redoks spontan antara logam dengan zat yang ada di sekitarnya hingga menghasilkan senyawa berupa oksida logam atau logam karbonat.
Ketahanan benda logam terhadap korosi dapat dilihat dari deret Volta atau nilai potensial elektrode standarnya. Misal, logam besi (Fe) memiliki nilai potensial elektrode -0,44 sehingga lebih mudah berkarat jika dibandingkan dengan logam emas yang memiliki nilai potensial elektrode sebesar +1,50.
Baca juga: Glikolisis: Pengertian, Proses, dan Produknya
Berikut adalah faktor-faktor yang mempercepat korosi atau perkaratan:
1. Kontak langsung dengan air dan oksigen
Semakin sering permukaan benda logam terpapar langsung air dan oksigen, maka korosi akan berlangsung semakin cepat.
Dalam prosesnya, oksigen dari udara yang larut dalam air akan tereduksi, sedangkan air berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi redoks.
2. Kontak langsung dengan elektrolit
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.