Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pendek Belum Tentu Stunting, Ketahui Ciri-cirinya

Kompas.com - 01/07/2022, 18:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Lantas, bagaimana cara mencegah stunting?

"Gimana cara menghindari stunting adalah 1.000 hari kehidupan pertama, jadi bisa ditarik mundur lagi sebelum hamil harus sehat. Jangan hamil kalau anemia, sekarang 36 persen perempuan anemia," papar Hasto.

"Perempuan setiap bulan keluarkan dari 200 cc karena menstruasi, tapi dia tidak merasa  kekurangan darah, biasa aja menganggapnya, sehingga tidak ada obat penambah darah yang diminum, akhirnya anemia," tambahnya.

Berkaca pada kasus anemia di negara-negara maju yang sedikit, dr Hasto mengatakan bahwa hal itu kemungkinan disebabkan kebutuhan gizinya seimbang dan terpenuhi dengan baik.

Baca juga: Kasus Stunting pada Anak di Indonesia Masih Tinggi, Dokter Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini

Maka, ia mendorong agar para perempuan yang berencana untuk hamil bisa memenuhi nutrisi hariannya guna mencegah anemia.

"Cara mencegah biar enggak stunting, sebelum hamil jangan anemia, jangan kurus juga badannya meskipun saya juga pesan jangan overweight," imbuhnya.

Ketika anak lahir, para ibu juga perlu memberikan ASI eksklusif setidaknya selama enam bulan kepada anaknya.

"ASI eksklusif itu salah satu cara untuk supaya tidak stunting," kata Hasto.

Selain itu, mengutip laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis (28/3/2019), ada beberapa cara yang bisa dilakukan ibu untuk mencegah stunting pada anak antara lain:

1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil

Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.

Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan, agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi maupun suplemen sesuai anjuran dokter. Ibu hamil juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.

2. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI

Ketika bayi menginjak usia enam bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI.

Dalam hal ini, pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.

3. Selalu pantau tumbuh kembang anak

Orangtua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa anak secara berkala ke posyandu maupun klinik khusus anak.

Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan maupun penanganan jika mengindikasikan adanya masalah kesehatan.

4. Jaga kebersihan lingkungan

Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit terutama kalau lingkungan sekitar kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan risiko stunting.

Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara, salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.

Artinya, menjaga kebersihan dapat membantu anak terhindar dari berbagai masalah kesehatan termasuk stunting.

Baca juga: Atasi Permasalahan Stunting di Indonesia, Peneliti BRIN Manfaatkan Teknik Analisis Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com