Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Subvarian BA.4 dan BA.5 yang Paling Sering Dikeluhkan di Indonesia

Kompas.com - 24/06/2022, 09:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini banyak negara di dunia termasuk Indonesia, tengah menghadapi dua subvarian Omicron, BA.4 dan BA.5. Dokter menyebut ada beberapa gejala Subvarian BA.4 dan BA.5 yang paling sering dikeluhkan. 

Mengutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K), menyebut total ada 143 kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di Indonesia per Kamis (23/6/2022). 

Sebanyak 122 kasus di antaranya merupakan subvarian BA.5, dan 21 lainnya adalah infeksi akibat subvarian BA.4.

Berdasarkan distribusi kasusnya, Erlina menjabarkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ditemukan di beberapa wilayah termasuk:

  • DKI Jakarta: 15 kasus subvarian BA.4, dan 71 subvarian BA.5
  • Banten: 2 kasus subvarian BA.4 dan 19 subvarian BA.5
  • Jawa Barat: 2 kasus subvarian BA.4 dan 21 subvarian BA.5
  • Bali: 1 kasus subvarian BA.4 dan 3 subvarian BA.5
  • Jawa Tengah: 1 kasus subvarian BA.4 dan 1 subvarian BA.5
  • Yogyakarta: 1 kasus subvarian BA.5
  • Pelaku perjalanan luar negeri (PPLN): 3 kasus subvarian BA.5
  • Dalam identifikasi: 3 kasus subvarian BA.5

Baca juga: Ketahui Gejala Subvarian BA.4 dan BA.5, Keturunan Omicron yang Sudah Ditemukan di Indonesia

Dokter Erlina menambahkan, bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 dilaporkan lebih cepat menular dibandingkan subvarian Omicron sebelumnya.

"Jadi memang dikatakan BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat, dibandingkan BA.1 dan BA.2. Tapi kita beruntung tingkat keparahannya di bawah Delta, tetapi (BA.4 dan BA.5) punya kemampuan escape immunity," ujar Erlina dalam webinar, Kamis (23/6/2022).

"Walaupun lebih menular dibandingkan BA.1 dan BA.2 kita tahu masyarakat Indonesia sudah banyak yang divaksin satu, dua dan bahkan sudah booster juga," sambungnya.

Gejala subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Adapun gejala subvarian BA.4 yang paling banyak dikeluhkan antara lain:

  • Batuk (38 persen)
  • Demam (29 persen)
  • Nyeri tenggorokan (24 persen)
  • Pilek dan flu (9 persen)

Sedangkan, gejala subvarian BA.5 yang paling banyak dikeluhkan di antaranya:

  • Batuk (30 persen)
  • Demam (25 persen)
  • Pilek (19 persen)
  • Nyeri tenggorokan (14 persen)
  • Sakit kepala (6 persen)
  • Mual muntah (3 persen)
  • Sesak napas (2 persen)

Sementara anosmia, kehilangan bau, menjadi gejala subvarian Omicron BA.5 yang paling sedikit dikeluhkan, yakni hanya sekitar 1 persen yang melaporkan.

Baca juga: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia, Bagaimana Karakteristiknya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com